Videotron Sembako Rusak, Warga Balikpapan Kecewa

Warga yang berbelanja kebutuhan pokok di pasar Klandasan dan Pandansari kini tak lagi memiliki acuan harga sembilan bahan pokok (sembako). Karena dua unit videotron yang fungsinya menampilkan harga terbaru sembako itu tidak berfungsi.

Mona (29), ibu rumah tangga ini kecewa karena tidak bisa memanfaatkan videotron itu. "Biasanya saya selalu mengecek harga dari alat itu untuk mengatur belanja sembako, tapi sekarang sudah nggak bisa," katanya usai berbelanja di pasar Klandasan, Rabu (13/12/2017).

Mona yang membawa kantong belanja itu mengaku beberapa harga komoditas sudah mulai naik. Terlebih mendekati perayaan Natal tahun ini.

"Cabai sudah naik, satu kilogram jadi Rp45 ribu. Padahal November kemarin baru Rp30 ribu. Ayam potong juga naik sepuluh ribu jadi Rp40 ribu per ekor. Kalau ada videotron itu berfungsi, saya kan bisa atur belanjaan," keluhnya.

Kerusakan videotron yang dikelola Dinas Perdagangan dan Diskominfo ini sudah terjadi cukup lama. Videotron yang satu unitnya Rp1,5 miliar itu rusak parah karena karat dan kerap diterpa hujan serta minim perawatan.

"Alokasi APBD 2018 terbatas, jadi kita tidak bisa beli unit yang baru," kata Tatang Sudirja, Kepala Diskominfo kota Balikpapan.

Pemkot Balikpapan saat ini menjajaki kerjasama dengan pihak ketiga seperti Telkom untuk pengadaan dan pemanfaatan videotron. Dirinya meyakini kerjasama itu bisa maksimal karena pihak ketiga memiliki program perawatan rutin.

"Kita nanti sebatas menentukan lokasi videotron dan menayangkan informasi harga sembako termasuk informasi lainnya yang bermanfaat bagi warga," ucapnya.

Sehingga diyakini kerjasama itu bisa menguntungkan kedua belah pihak. "Saya optimistis mereka (Telkom) mau bekerjasama dan kita juga tidak perlu mengeluarkan anggaran pengadaan dan perawatan yang cukup besar," tukasnya.