Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

CEO Bitcoin Indonesia: Tren Market Bisa Pengaruhi Masa Depan Bitcoin

CEO Bitcoin Indonesia: Tren Market Bisa Pengaruhi Masa Depan Bitcoin Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Bitcoin Indonesia Oscar Darmawan mengungkapkan tren market bisa mempengaruhi masa depan bitcoin. Karena itu, apabila pengguna tidak yakin dengan mata uang kripto tersebut, bisa menjualnya langsung. Namun, bila percaya bitcoin bertahan lama, dipersilakan untuk membeli tokennya.

"Karena kita harus tahu, pabrik blockchain merupakan suatu teknologi baru. Baru ada tahun 2008-2009 dimana bitcoin itu produk pertamanya," kata Oscar kepada wartawan di sela-sela diskusi bertajuk Bitcoin, Peluang Atau Jebakan??yang digelar Radio PAS FM, Hotel Ibis, Jakarta, Rabu (13/12/2017).

Meski banyak pertentangan di Indonesia, dikatakan Oscar beberapa orang yang berpengaruh di dunia justru mendukung, seperti Pendiri Microsoft Bill Gates dan Apple Steve Wozniak.?

"Teknologi selalu berinovasi. Kita tidak tahu apakah yang paling kuat itu bitcoin atau blockchain-kah, kita enggak akan tahu itu adalah inovasi," sambungnya.

Ditegaskannya, bitcoin tidak diterbitkan oleh perusahaan apa pun. Hal ini, kata dia, sekaligus menjawab informasi yang beredar selama ini di kalangan masyarakat luas bila platformnya tersebut tidak menentukan harga dari bitcoin.

"Teknologi blockchain itu berbeda dengan e-money. Kita bicara teknologi e-money, kita bicara teknologi yang menerbitkan," terangnya.?

Perlu diketahui harga mata uang kripto ini terus mencetak rekor tertinggi dan per 6 Desember lalu sudah menembus angka 12 ribu dolar Amerika. Alhasil, kapitalisasi pasar bitcoin pun kian menggembung menjadi sekitar USD203 miliar. Nilai market cap bitcoin itu sudah melampaui produk domestik bruto (PDB) sejumlah negara. Seperti Selandia Baru yang menurut Bank Dunia memiliki PDB USD185 miliar per Juli lalu. Kapitalisasi pasar bitcoin juga lebih besar daripada PDB Qatar, Kuwait, dan Hungaria.?

Meski demikian, Bank Indonesia akan melarang transaksi pembayaran menggunakan bitcoin pada 2018. Larangan bitcoin ini akan diatur dalam peraturan Bank Indonesia (PBI) yang rencananya akan dikeluarkan dalam waktu dekat. Saat ini, BI masih melakukan pengkajian secara mendalam terkait bitcoin, apakah akan diatur dalam PBI uang elektronik atau terpisah, misalnya nanti masuk dalam PBI cryptocurrency. BI mengimbau agar merchant tidak menerima bitcoin sebagai alat pembayaran resmi di Indonesia. Jika masyarakat mengalami kerugian terkait bitcoin, regulator BI tidak akan bertanggung jawab terkait hal ini.

Di sisi lain, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mendukung transaksi melalui mata uang digital cryptocurrency, salah satunya seperti bitcoin. Bitcoin?dinilainya berpotensi untuk menjadi inovasi yang besar. Menurutnya, mata uang virtual tersebut dapat memberikan kemudahan bagi para penggunanya, salah satunya adalah tidak adanya biaya administrasi ketika melakukan aktivitas transaksi. Ia juga menambahkan, ke depannya, sistem transaksi mata uang virtual tersebut dapat menjadi solusi dalam mewujudkan pasar bebas. Mata uang virtual tersebut menurutnya tidak akan mengganggu pasar saham tradisional karena pangsa pasarnya yang masih kecil. Transaksi mata uang virtual USD70 triliun sampai USD80 triliun per tahun, sedangkan pasar saham bisa mencapai USD5 triliun sampai USD7 triliun per hari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: