Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uni Eropa Berikan Bantuan Kepada Pengungsi Gunung Agung

Uni Eropa Berikan Bantuan Kepada Pengungsi Gunung Agung Kredit Foto: ©IFRC
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menyusul serangkaian letusan gunung berapi Gunung Agung di pulau Bali sejak akhir September, Uni Eropa (UE) menyediakan EUR 100.000 (sekitar Rp1,6 miliar) untuk memberikan bantuan darurat kepada keluarga yang paling terkena dampak letusan Gunung Agung. Bantuan tersebut secara langsung akan diharapkan dapat meringankan beban 11.000 orang di beberapa distrik paling parah seperti di Bangli, Bulenleng, Gianyar, dan Karangasem.
?
Dana Uni Eropa ini mendukung Palang Merah Indonesia (PMI) dalam memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan kepada masyarakat yang paling rentan, khususnya keluarga pengungsi yang tinggal di kamp-kamp. Bantuan tersebut mencakup penyediaan bahan penampungan, air minum yang aman, kebersihan dan perlengkapan bayi, jamban, masker, dan layanan perawatan kesehatan.

Untuk memastikan evakuasi aman kepada masyarakat lokal pada saat terjadi erupsi, pesan peringatan dini dan kegiatan peningkatan kesadaran juga disampaikan. Selain itu, inisiatif ini mendukung pemulihan dan pemeliharaan kontak di antara mereka yang anggota keluarganya telah dipisahkan sebagai hasil dari acara tersebut.

Pendanaan tersebut merupakan bagian dari keseluruhan kontribusi Uni Eropa terhadap Dana Darurat Gempa atau Disaster Relief Emergency Fund (DREF) Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah atau the International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC).
?
Aktivitas seismik yang meningkat di pulau Bali sejauh ini mengakibatkan evakuasi lebih dari 66.000 orang yang berada di zona berisiko ke lebih dari 220 permukiman sementara, dan memaksa serangkaian penutupan sementara bandara di dan sekitar pulau Bali. Zona pengecualian delapan kilometer juga telah diberlakukan.
?
Status siaga Gunung Agung pertama kali kembali pada bulan September setelah lonjakan aktivitas seismik yang mengindikasikan kemungkinan letusan yang tinggi telah dilaporkan, yang memicu lebih dari 150.000 orang untuk dievakuasi. Aktivitas gempa sejak saat itu telah menurun, namun pada tanggal 27 November, status siaga kembali naik ke Level IV, yang tertinggi di sistem peringatan gunung berapi empat tingkat di Indonesia, karena gunung berapi tersebut terus memuntahkan abu abu vulkanik.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: