Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sukses Berbisnis Batik Usai Pensiun

Sukses Berbisnis Batik Usai Pensiun Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memilih untuk berbisnis fashion usai pensiun dini, Trini Anggraeni (52) turut memajukan industri fashion dengan tidak meninggalkan unsur nasionalis. Melalui kreativitas yang dimiliki, Trini pun terus mengembangkan keahlian dan hobi di dunia fashion.

Dengan melibatkan para penjual kain batik dan berbagai kain nusantara lainnya, Trini mampu menghidupkan produktivitas para produsen kain di Indonesia. Bahkan untuk mendapatkan kain berkualitas baik, Trini tidak segan untuk mendatangi langsung daerah produksi kain yang dibutuhkan.

Dimulai dengan modal Rp5 juta yang berasal dari tabungan pribadi, kini Trini bisa menghasilkan produk busana yang diberi merek Zarming Batik dengan model yang simpel namun terlihat fashionable?karena mengombinasikan beberapa motif kain Nusantara Indonesia yang tidak terbatas. Produk Zarming Batik pun menjadi favorit para pecinta batik tanah air karena kualitas dan model pakaian yang sesuai selera pasar, namun tetap bisa memberikan harga yang terjangkau.

"Dibuat model yang eksklusif tidak banyak. Harga relatif tidak mahal dengan kualitas yang rapi dan baik," kata Trini kepada Warta Ekonomi?di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Meski sempat mengalami kesulitan di awal berbisnis karena sulitnya mendapatkan penjahit yang memiliki kualitas baik, terbatasnya modal, dan sulitnya memasarkan produk, Trini tetap optimis dengan semangat bisnis untuk bisa memberi hasil yang memuaskan di kemudian hari.

Hal inilah yang kemudian membuat Trini masih terjun sendiri untuk membeli bahan baku dan memproduksi produk fashionnya. Meski dibantu karyawan, Trini tetap menjaga kualitas produk dengan memperhatikan betul proses produksi dan tiap detail dari produknya.

"Saya menggambar?desain pakaian. Lalu untuk membuat pola dan menjahit diserahkan kepada tim penjahit kami. Sebelum dipasarkan, produk diperiksa kerapihannya kembali lalu difoto satu persatu untuk dokumentasi dan dipasarkan," jelasnya.

Dengan memperkenalkan dan menawarkan produk ke berbagai kalangan seperti kerabat, teman, grup, Trini memulai langkah dalam memasarkan produk Zarming Batik. Kemudian Trini juga memaksimalkan fungsi media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Blogspot untuk lebih luas memperkenalkan produk ke pasar. Selain itu, ia juga rajin mengikuti berbagai pameran atau bazar dan bergabung dengan beberapa komunitas fashion, serta menajdi mitra binaan SMESCO, DPE, suku dinas wilayah Jakarta selatan, dan lain sebagainya, untuk lebih mengasah skill dan pengetahuan di dunia fashion dan UKM.

Dalam waktu dekat, Trini berharap dapat meningkakan jumlah produksi, masuk pasar internasional, meningkatkan penjualan secara online dengan cara mengoptimalkan penggunaan aplikasi media online yang ada, dan menambah keikutsertaan dengan marketplace online.

Untuk branding, Trini akan mengikuti fashion show, mengikuti pameran yang sesuai dengan target market, memiliki galeri, bekerja sama dengan UKM lain untuk sumber bahan baku kain, dan menambah modal untuk produksi dan pemasaran.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: