Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaga Ketersediaan BBM, Pertamina Bentuk Satgas Natal dan Tahun Baru

Jaga Ketersediaan BBM, Pertamina Bentuk Satgas Natal dan Tahun Baru Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jelang perayaan akhir tahun dan Natal 2017, PT Pertamina (Persero) akan membentuk satuan tugas (satgas) demi menjaga ketersediaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan LPG.

Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar mengatakan upaya pembentukan satgas yang dilakukan mulai dari Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I (satu) sampai dengan VIII (delapan). Untuk waktunya, Iskandar menjelaskan akan dimulai tepat pada tanggal 18 Desember 2017 (H-7) dan berakhir pada tanggal 8 Januari 2018 (H+7).

Namun, dirinya menambahkan bahwa selesainya masa satgas tidak mutlak tujuh hari sebelum tanggal 25 Desember 2017 dan tujuh hari sesudah tanggal 1 Januari 2018.

"Dalam merayakan natal dan tahun baru, jadi tadi pagi sudah melaksanakan kick off secara nasional melalui video conference dari MOR satu sampai delapan. Satgas natal dan tahun baru secara waktu dimulai 18 Desember 2017 dan berakhir pada tanggal 8 Januari 2018," ujar Iskandar di Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Konsumsi BBM dan LPG diperkirakan akan mengalami peningkatan, Premium naik sebesar dua persen; Pertalite 12 persen; Pertamax tujuh persen; Pertamina Turbo 15 persen; Dexlite 10 persen; Pertamina Dex 12 persen; Avtur 11,5 persen; dan LPG empat persen. Tetapi, untuk BBM jenis solar sepertinya bakal mengalami penurunan hngga enam persen.

"Tahun kemarin peningkatan gasoline mulai dari premium rata-rata sekitar dua persen, tidak sebesar satgas puasa kemarin. Kemudian dari gasoline yang lebih tinggi dari pertalite, pertamax, pertamax turbo, itu rata-ratanya di atas tujuh persen," lanjut Iskandar.

Sementara untuk lokasi yang berpotensi mengalami peningkatan konsumsi BBM dan LPG, menurut Iskandar, seperti provinsi yang masyarakatnya merayakan natal.

"Untuk lokasi-lokasi yang jadi perhatian khusus adalah daerah-daerah yang masyarakatnya memang merayakan natal seperti daerah Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Maluku, Papua, dan NTT, di situ peningkatannya signifikan. Jadi, rata-rata di atas 10 persen," pungkas Iskandar.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: