Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Oktober 2017, Utang Luar Negeri Indonesia Capai USD341,5 Miliar

Oktober 2017, Utang Luar Negeri Indonesia Capai USD341,5 Miliar Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Oktober 2017 tumbuh terkendali. ULN pada akhir Oktober 2017 tercatat USD341,5 miliar atau tumbuh stabil sebesar 4,8% (yoy).

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, berdasarkan kelompok peminjam, pertumbuhan ULN didorong oleh peningkatan ULN sektor swasta dan sektor publik (pemerintah dan bank sentral).

"ULN sektor swasta tumbuh stabil sebesar 1,3% (yoy), sama dengan pertumbuhan bulan sebelumnya, sementara ULN sektor publik tumbuh 8,4% (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 8,5% (yoy)," tulis BI di Jakarta, Sabtu (16/12/2017).

Sementara berdasarkan jangka waktu asal, struktur ULN Indonesia pada akhir Oktober 2017 masih aman karena tetap didominasi ULN jangka panjang.

ULN berjangka panjang memiliki pangsa 86,3% dari total ULN dan pada akhir Oktober 2017 tumbuh 3,9% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya (3,7% yoy). Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 10,6% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (12,6% yoy).

Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir Oktober 2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih (LGA), serta pertambangan.

"Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 77%, relatif sama dengan pangsa bulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun 2016," ungkap BI.

Dengan kondisi tersebut, BI memandang perkembangan ULN pada Oktober 2017 tetap terkendali. Hal ini tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Oktober 2017 tercatat stabil di kisaran 34%. Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers.

"BI terus memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk meyakinkan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," tutup BI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: