Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gubernur Jabar Imbau Masyarakat Tetap Waspada Gempa

Gubernur Jabar Imbau Masyarakat Tetap Waspada Gempa Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengungkapkan bela sungkawa atas bencana gempa bumi berkekuatan 6,9 Skala Richter di Selatan Jawa dan ia juga mengimbau masyarakat agar tetap melakukan ativitas normal pascagempa, tetapi tetap harus waspada.

"Pascagempa saat Jumat malam kemarin masyarakat sudah bisa kembali lagi ke rumahnya dan pagi ini sudah bisa beraktivitas, tapi ingat harus tetap waspada," kata Aher dalam siaran persnya, Minggu (17/12/2017).

Ia mengatakan karena dikhawatirkan ada potensi tsunami, jadi masyarakat di Pangandaran, Cipatujah, dan Pameungpeuk sudah siap-siap keluar rumah untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

"Tapi, pada dua jam kemudian dinyatakan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami dan sejak pagi sudah mulai didata tentang kerusakan apa saja yang terjadi akibat musibah ini. Terus, sudah ada laporan dari Tasikmalaya, Pangandaran, Garut, Ciamis, dan sekitarnya," kata dia.

Gempa bumi tersebut, kata Aher, juga mengakibatkan sejumlah kerusakan bangunan mulai dari rumah warga hingga fasilitas publik lainnya.

"Ada kerusakan rumah, sekolah, Pusat Layanan Masyarakat, perkantoran, dan akan segera kita tangani," katanya.

"Kalau dijumlahkan lumayan, ada 300-an rumah berupa rusak berat, sedang, dan ringan. Ada beberapa SMA/SMK, RSUD di Tasikmalaya juga retak-retak. Korban bencana kebanyakan luka-luka," lanjut Aher.

Dia menambahkan, penanganan pacsabencana yang dilakukan saat ini di antaranya dengan mengevakuasi warga serta melakukan mitigasi bencana atau upaya untuk mengurangi risiko bencana.

"Tentu kalau yang rumahnya baik-baik saja selesai dan aman walaupun masih ada trauma, sekarang kita data rumah-rumah yang rusak," kata dia.

Penanganannya, lanjutnya, ialah pertama menenangkan masyarakat, lalu melakukan mitigasi dan normalisasi pascabencana. "Sehingga Insya Allah tertangani," kata dia.

Gempa yang berlangsung lebih dari 30 detik ini merupakan gempa berskala menengah yang terasa hingga ke sejumlah wilayah Pulau Jawa. Lima menit setelah gempa terjadi, sistem diseminasi BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Selanjutnya, BMKG melakukan monitoring tsunami gauge di Pangandaran, Pamayang Sari, Binangeun (Banten), dan Pacitan (Jawa Timur).

Dari hasil monitoring di beberapa stasiun tsunami gauge yang dekat dengan pusat gempa menunjukkan tidak ada rekaman kenaikan muka air laut sehingga BMKG melakukan Pengakhiran Peringatan Dini Tsunami pada pukul 02.26 WIB atau sekitar 2 jam setelah gempa terjadi. (FNH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: