Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Indonesia Turun 5,6%

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Indonesia Turun 5,6% Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat terjadi penurunan pada volume ekspor minyak kelapa sawit (crude plam oil/CPO) Indonesia per Oktober 2017 menjadi 2,6 juta ton atau merosot 5,6% dari September yang mencapai 2,76 juta ton.

Sekretaris Jenderal Gapki Togar Sitanggang mengungkapkan penurunan ekspor terjadi akibat berkurangnya permintaan yang cukup signifikan dari Pakistan dan India. Pada Oktober, Pakistan hanya membukukan permintaan CPO sebesar 144,26 ribu ton, turun 32% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 211,52 ribu ton.

"Permintaan dari Pakistan lesu karena mulai aktifnya crushing plant di negara itu sehingga memicu impor kedelai dan kanola yang tinggi. Harga minyak sawit pun masih tinggi sehingga mereka memutuskan untuk mengurangi permintaan," Kata Togar di Jakarta, Senin (18/12/2017).

Sama halnya dengan Pakistan, India pun mengalami penurunan permintaan sebesar 16% dari bulan sebelumnya yang semula 650,75 ribu ton menjadi 544,17 ribu ton. Penurunan permintaan dari India karena harga yang tinggi? dan bea masuk India yang tinggi. "Selain itu, India juga sedang giat mengisi stok kedelai," tambahnya.

Berbeda dengan Pakistan dan India, Tiongkok, Amerika Serikat, dan sejumlah negara di Eropa yang juga merupakan negara tujuan ekspor utama, masih mencatatkan kenaikan permintaan. Ekspor minyak sawit ke Tiongkok tercatat naik 14% dari 370,47 ribu ton pada September menjadi 423,74 ribu ton di Oktober. Sementara Benua Biru mencatatkan pertumbuhan permintaan sebesar 18% dan Amerika Serikat naik 11%.

Togar mengungkapkan menurunnya volume ekspor berimbas pada persediaan di dalam negeri yang akhirnya mengalami kenaikan. Sampai akhir Oktober, stok minyak sawit tercatat meningkat 16% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni dari 2,92 juta ton menjadi 3,38 juta ton.

"Di samping ada kelesuan ekspor, produksi sawit di dalam negeri juga meningkat. Oktober ini produksi minyak sawit Indonesia (CPO dan PKO) meningkat 3% ketimbang September lalu, atau dari 4,03 juta ton meningkat menjadi 4,16 juta ton," ucap dia.

Dari sisi harga, sepanjang Oktober harga minyak sawit global bergerak pada kisaran USD700-USD735 per metrik ton dengan harga rata-rata USD719,4 per metrik ton. Harga rata-rata itu turun tipis ketimbang rata-rata September yakni USD724,9 per metrik ton.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: