Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Daya Beli Perlahan Mulai Membaik, Ini Pemicunya

Daya Beli Perlahan Mulai Membaik, Ini Pemicunya Kredit Foto: Antara/Khairun Nisa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gejala penguatan daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah semakin terlihat jelas setelah sepanjang tahun ini mengalami stagnasi, bahkan pelemahan. Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk tahun mendatang akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya bakal berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.?

Analis Bahana Sekuritas Michael Setjoadi mengungkapkan ada beberapa faktor pendukung penguatan daya beli masyarakat untuk tahun depan. Dalam anggaran 2018, pemerintah akan meningkatkan jumlah rumah tangga yang menerima subsidi dari yang ditargetkan, sekitar 1,4 juta rumah tangga penerimaan subsidi pada akhir tahun ini, menjadi sekitar 10 juta rumah tangga. Pemerintah pun mengalokasikan kenaikan anggaran bantuan sosial sekitar 33% secara tahunan.

"Kenaikan subsidi ini akan meningkatkan daya beli sekitar 8% untuk setiap rumah tangga setiap bulan. Selain itu, selama dua tahun mendatang akan ada pilkada dan pilpres, tentunya uang yang beredar di masyarakat akan meningkat cukup besar seperti yang telah terjadi di masa lalu. Pada akhirnya, hal ini akan berdampak positif bagi sektor konsumsi," papar Michael di Jakarta, Senin (18/12/2017).

Pemerintah Joko Widodo telah memberikan subsidi untuk meningkatkan daya beli masyarakat dengan menggunakan tiga kartu, dengan peruntukan berbeda yakni Kartu Keluarga Sejahtera yang diperuntukan untuk menolong keluarga kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pokok seperti pembelian beras, minyak, gula, dan kebutuhan pokok lainnya, lalu Kartu Indonesia Pintar, untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak sekolah, dan Kartu Indonesia Sehat untuk membantu pengobatan masyarakat bawah.?

Bila pada awal tahun ini pemerintah cukup gencar memotong subsidi listrik bagi kelompok bawah dan juga membatasi ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi, tahun depan pemerintah berencana menaikkan jumlah keluarga penerimaan subsidi 900 VA dari 2,4 juta keluarga menjadi 6,5 juta keluarga.?

Sementara harga BBM subsidi hingga saat ini Bahana Sekuritas meyakini pemerintah belum akan menaikkan harga BBM subsidi sepanjang 2018, meski tren kenaikan harga minyak di pasar global meningkat. Pasalnya, berdasarkan data hingga semester I/2017, pengguna premium turun menjadi 36% dari total penjualan Pertamina, dibandingkan periode yang sama tahun lalu pengguna premium mencapai 73%. Lain halnya dengan pengguna pertalite yang naik menjadi 45% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 14%.?

"Pemerintah juga akan melanjutkan pembangunan infrastruktur yang pada akhirnya akan memberi dampak bagi penyediaan lapangan kerja. Kenaikan harga komoditas dunia yang semakin stabil akan memberi dampak lanjutan bagi tingkat konsumsi masyarakat," papar Michael.??

Pada akhir kuartal tiga tahun ini, sudah mulai terlihat kenaikan tingkat konsumsi masyarakat dan ini bakal berlanjut hingga tahun depan, tambahnya. Tahun depan juga akan ada kenaikan upah minimum regional yang diperkirakan secara rata-rata naik sekitar 8,7%.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: