Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berbisnis Fashion dengan Mengubah Image Batik yang Kuno Jadi Modern

Berbisnis Fashion dengan Mengubah Image Batik yang Kuno Jadi Modern Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bermula dari visi dan misi untuk mengubah?image?batik Indonesia yang di mata masyarakat terkesan sebagai pakaian yang tua menjadi pakaian modern yang dicintai semua kalangan, khususnya kalangan muda, Hayati Fauziyah (36) berupaya untuk menciptakan pakaian batik yang lebih menarik.

Memiliki hobi mendesain, Hayati yang sangat mencintai batik Indonesia tersebut mengaku sangat ingin memajukan batik Indonesia dan menjadikannya pakaian nomor satu yang dikenal dunia. Sempat mengalami kesulitan dalam hal modal yang terlalu minim dan kepercayaan diri dalam memasarkan produk saat mengawali bisnis fashion pakaian batik, tetapi Hayati mampu melaluinya dengan keseriusan dan keyakinan hingga akhirnya produk yang ia beri merek Lovely Batik tersebut banyak diminati pasar.

Untuk membuat batik menjadi produk fashion yang tidak terkesan tua atau kuno, Hayati memiliki cara tersendiri dalam memproduksi batiknya. "Produk saya berbeda dari segi teknik pembuatan dan desain produk, dan juga berbeda dari segi motif bahan dasar," jelas Hayati kepada Warta Ekonomi beberapa waktu lalu di Jakarta.?

Dalam proses produksi motif batiknya, Hayati menggambarkan terlebih dahulu desain motif?untuk kemudian dibuat capnya. Sementara proses pembuatan kain batik pada dasarnya mirip dengan pembatikkan pada umumnya. Hanya saja, berbeda dalam hal desain motif dan cap yang digunakannya. "Kami menggunakan cap dari kayu, bukan dari tembaga yang umumnya banyak digunakan. Kami juga tidak melibatkan UKM lain dalam proses produksi," ungkapnya.

Dibantu enam karyawan, Hayati berkomitmen untuk memproduksi fashion batik asli Indonesia. Di samping sebagai bentuk pelestarian terhadap budaya Nusantara, batik Indonesia juga diharapkan dapat menjadi fashion bertaraf internasional yang bisa mengangkat kekayaan Indonesia.

Dalam waktu dekat, Hayati berencana untuk bisa mengembangkan bisnis fashion batiknya dengan memperkuat sistem distributor dan reseller-nya. Saat ini, Hayati mengaku tengah dalam proses pembuatan program distributor dan reseller. "Semoga dapat berjalan dengan baik dan lancar," ucap Hayati.

Untuk itu, peluang bisnis fashion batik tergolong besar. Hal ini karena pemerintah juga turut menggalakkan masyarakat untuk lebih mencintai batik Indonesia dengan mewajibkan setiap pegawai untuk menggunakan batik di hari-hari tertentu dan menajdikan batik sebagai pakaian resmi atau formal yang wajib digunakan pada momen-momen penting negara maupun bermasyarakat.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: