Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko Perekonomian: Titik Api Kebakaran Hutan dan Lahan Turun Signifikan

Menko Perekonomian: Titik Api Kebakaran Hutan dan Lahan Turun Signifikan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa pada rentang tahun 2015-2017 telah terjadi penurunan titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara signifikan. Pada 2015, kebakaran hutan masih tercatat sekitar 22 ribu titik dan tahun ini telah kurang menjadi 2.500 titik atau turun 89%.

Darmin mengatakan pada 2015 tercatat kebakaran hutan mencapai 2,6 juta hektare (ha), pada 2016 turun sebesar 94% dengan total kebakaran menjadi 146 ribu ha. Lalu, tahun ini total luas hutan dan lahan yang terbakar turun menjadi 125 ribu ha atau 15% dari 2016. Dengan begitu, dari tahun 2015-2017, luas areal kebakaran berkurang sekitar 95%.

"Capaian ini berarti upaya berbagai pihak dalam mencegah kebakaran hutan, kebun, dan lahan (karhutbunla) mulai menuai hasil," kata Darmin di Jakarta, Rabu (20/12/2017).

Darmin mengatakan pada 2015 Indonesia pernah mengalami bencana kebakaran besar yang terjadi bertepatan dengan fenomena El-Nino dengan tanah seluas 2,6 juta ha hutan dan lahan telah terbakar serta menimbulkan dampak kerugian ekonomi hingga mencapai Rp16,1 triliun.

"Sudah menjadi kewajiban pemerintah dan dunia usaha nasional untuk mentransformasi ekonomi sumber daya alam menjadi hijau, rendah asap, dan rendah emisi. Ini penting agar perekonomian kita menjadi tangguh dan berkelanjutan," ungkapnya.??

Guna meningkatkan upaya pencegahan ini, Kemenko Perekonomian terus mendorong pelaku usaha kehutanan dan perkebunan sawit untuk mengimplementasikan standar pencegahan karhutbunla dengan pendekatan klaster dan berbasis masyarakat. Misalnya, pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA), Desa Tangguh Bencana Karhutbunla (Destana), Kelompok Tani Peduli Api (KTPA), dan Desa Makmur Peduli Api (DMPA).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: