Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Merasa Dikhianati, Trump Ancam Potong Bantuan ke Anggota PBB

Merasa Dikhianati, Trump Ancam Potong Bantuan ke Anggota PBB Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Rabu (20/12/2017) mengancam akan memotong bantuan keuangan ke negara-negara yang memilih sebuah rancangan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyerukan agar Amerika Serikat menarik keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Mereka mengambil ratusan juta dolar bahkan miliaran dolar, dan kemudian mereka memilih untuk melawan kita. Kami melihat suara itu. Biarkan mereka memilih melawan kita. Kita akan menghemat banyak. Kami tidak peduli," ungkap Trump kepada wartawan di Gedung Putih, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (21/12/2017).

Majelis Umum yang beranggotakan 193 orang tersebut akan mengadakan sesi khusus darurat yang langka pada hari Kamis (21/12/2017) atas permintaan negara-negara Arab dan Muslim untuk memberikan suara pada sebuah rancangan resolusi, yang mana Amerika Serikat melakukan veto pada hari Senin di Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara tersebut.

Sisa 14 anggota Dewan Keamanan memilih resolusi rancangan Mesir, yang tidak secara khusus menyebutkan Amerika Serikat atau Trump namun mengungkapkan "penyesalan mendalam atas keputusan baru-baru ini mengenai status Yerusalem."

Duta Besar A.S. Nikki Haley, dalam sebuah surat kepada puluhan negara bagian PBB pada hari Selasa yang dilihat oleh Reuters, memperingatkan bahwa Trump memintanya untuk "melaporkan kembali negara-negara yang telah memilih untuk melawan kita (AS)."

Haley secara gamblang menggemakan panggilan di sebuah posting Twitter-nya "A.S. akan mengambil nama," tulisnya.

Beberapa diplomat senior mengatakan bahwa peringatan Haley tidak mungkin mengubah banyak suara di Majelis Umum, di mana ancaman langsung semacam itu jarang terjadi. Beberapa diplomat menolak peringatan tersebut karena lebih mungkin ditujukan untuk mengesankan pemilih A.S.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: