Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Faik Fahmi Ditunjuk Menteri Rini Jadi Direktur Utama AP I

Faik Fahmi Ditunjuk Menteri Rini Jadi Direktur Utama AP I Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru saja melakukan perombakan di tubuh PT Angkasa Pura I (persero) atau AP I. Dalam hal ini, Kementerian yang mengkoordinasi perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut menunjuk mantan Direktur Utama PT ASDP Faik Fahmi menjadi Direktur Utama PT Angkasa Pura I.

Kementerian BUMN selaku pemegang saham PT Angkasa Pura I (Persero)?mengangkat Faik Fahmi sebagai Direktur Utama AP I dalam Rapat Umum Pemegang Saham PT Angkasa Pura I (Persero) yang dijelaskan pada salinan surat Nomor SK-289/MBU/12/2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura I tanggal 22 Desember 2017.

Dalam salinan Surat Keputusan yang ditandatangani Menteri BUMN Rini M. Soemarno tersebut, Kementerian BUMN memberhentikan dengan hormat Direktur Utama Danang S. Baskoro yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-240/MBU/10/2016, tertanggal 18 Oktober 2016.

Sebelum menjabat Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi telah lama berpengalaman dalam Industri Perhubungan dan Transportasi. Faik Fahmi pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT ASDP (Persero), Direktur Komersial Angkasa Pura II, dan Direktur Pelayanan di Garuda Indonesia.

Tidak hanya di kursi Direktur Utama, Rini Soemarno juga melakukan perubahan jabatan pada Direktur Pemasaran dan Pelayanan. Pada kursi tersebut yang sebelumnya diduduki Moch. Asrori kini berubah dan ditempati mantan Staf Ahli Komunikasi Rini Soemarno yang juga pernah menjadi Direktur Marketing dan Komunikasi WWF Indonesia, yakni Devy Suradji.

"Kehadiran Bapak Faik Fahmi dan Ibu Devy Suradji tentu akan membawa dampak positif bagi Angkasa Pura I yang saat ini tengah mendapatkan amanah untuk membangun 3 bandara yaitu Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo, Bandara Ahmad Yani Semarang, dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, serta mengembangkan 9 bandara yang telah mengalami over capacity," ujar Corporate Secretary Angkasa Pura I, Israwadi, Jumat (22/12/2017).

Penyerahan salinan keputusan tersebut dilakukan oleh Asisten Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan II Kementerian BUMN Wien Irwanto yang juga dihadiri jajaran Direksi dan Komisaris Angkasa Pura I beserta pejabat dan pegawai Kementerian BUMN.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: