Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bitcoin Anjlok di Bawah $14.000, Turun 30 Persen dari Rekornya

Bitcoin Anjlok di Bawah $14.000, Turun 30 Persen dari Rekornya Kredit Foto: Reuters/Kim Kyung-Hoon/File Photo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Cryptocurrency bitcoin jatuh di bawah $14.000 secara singkat di bursa Bitstamp BTC=BTSP pada hari Jumat (22/12/2017), turun sekitar 30 persen dari rekor tertinggi mendekati $20.000 yang ditetapkan pada awal minggu ini.

Bitcoin terakhir turun sebesar 7 persen pada $14.499 BTC=BTSP, namun telah mengalami penurunan sebanyak 14,7 persen sebelumnya di waktu Asia.

Cryptocurrency yang mencapai sekitar $1.000 pada awal tahun telah melonjak ke rekor tinggi di angka $19.666 pada hari Minggu untuk memimpin sebuah bursa efek raksasa CME.O (CME.O),? di mana bitcoin meluncurkan kontrak berjangkanya. Bitcoin sejak itu telah kehilangan sekitar sepertiga dari nilainya.

"Perlu diingat bahwa bitcoin telah meningkat pesat tahun ini, jadi koreksi selalu mungkin terjadi," tutur penasihat Shane Chanel, ekuitas dan derivatif di ASR Wealth Advisers di Sydney, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (22/12/2017).

Keberhasilan Bitcoin membawa cryptocurrency di garis depan dan juga mendorong profil para pesaingnya, yang menawarkan alternatif untuk bitcoin.

"Banyak modal mengalir dari bitcoin menjadi koin alternatif. Anda telah melihat perusahaan seperti Verge and Ripple, yang mengalami kenaikan di atas 400 persen dalam minggu terakhir," tutur Chanel di ASR Wealth Advisers.

"Perdagangan di bitcoin mirip dengan perjudian, jadi pergerakannya tidak mengikuti pola logis," ungkap Takashi Hiroki, kepala strategi Monex Securities di Tokyo.

"Tidak seperti ekuitas dan obligasi, tidak mungkin menghitung imbal hasil yang diharapkan pada bitcoin, jadi membelinya menjadi judi dan bukan investasi," tambahnya.

Sementara itu, walaupun CME dan pesaingnya Cboe Global Markets telah bergerak memasukkan kontrak berjangka bitcoin ke daftarnya yang mana hal tersebut telah memberi mata uang digital beberapa legitimasi yang diperlukan, tetap saja beberapa regulator tetap skeptis.

Badan Pengawasan Keuangan Korea Selatan mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya tidak mempertimbangkan adanya bitcoin dan cryptocurrency lainnya untuk menjadi mata uang dalam bentuk apapun.

Menteri Keuangan Jepang Taro Aso juga menyatakan pada hari Selasa bahwa bitcoin belum terbukti sebagai mata uang yang kredibel.

Verge and Ripple adalah salah satu rangkaian cryptocurrency yang keduanya meniru dan bersaing dengan bitcoin.

Stephen Innes, kepala perdagangan di Asia Pasifik untuk broker FX Oanda di Singapura, mengatakan bahwa ada juga pergerakan dari bitcoin ke Bitcoin Cash, sebuah tiruan dari cryptocurrency yang asli. Namun, Oanda tidak menangani perdagangan bitcoin.

"Sebagian besar trader eceran yang tidak canggih akan terbakar parah," pungkas Innes pada kemunduran bitcoin baru-baru ini.

Bitcoin dikenal melalui pergerakan 'liarnya'. Pada bulan November, anjlok hampir 30 persen dalam empat hari dari $7.888 menjadi $5.555. Pada bulan September, turun 40 persen dari $4.979 menjadi $2.972.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: