Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pesanan Jasa Sepuh yang Tidak Lagi Mengilap

Pesanan Jasa Sepuh yang Tidak Lagi Mengilap Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Pasar Inpres Kebun Sayur tak terlalu ramai pengunjung pada akhir pekan lalu. Hanya sekitar enam turis asing berkeliling di pasar yang menjadi destinasi belanja cenderamata. Sisanya wisatawan lokal.

Di salah satu selasar pasar tampak seorang pemuda sedang menyikat perhiasan berupa gelang dan cincin emas. Sesekali perhiasan itu dicelupnya ke dalam wadah berisi cairan khusus dari potasium. Kemudian diangkat dan disikat lagi.

Rahman atau akrab disapa Amang (30) merupakan pelaku jasa penyepuhan perhiasan di Pasar Inpres Kebun Sayur, Balikpapan, Kalimantan Timur. Diakuinya, usaha itu kian sepi pelayanan seiring meredupnya musim batu akik.

"Sewaktu ramai batu akik, ramai juga usaha saya karena banyak orang yang minta cincinnya disepuhkan," katanya seraya mencelupkan kembali perhiasan yang disikatnya tadi ke dalam larutan emas agar mengilap.

Amang tidak memasang tarif khusus kepada pelanggan yang menggunakan jasanya. "Sukarela saja, biasanya dikasih Rp5 ribu untuk satu perhiasan tapi ada juga yang kasih uang jasa lebih banyak. Alhamdulillah, cukup untuk makan sekeluarga," ungkapnya.

Pria bersuku Banjar ini sudah tujuh tahun menggeluti usaha sepuh perhiasan. Ia mengaku mendapatkan ilmu yang mencampurkan proses fisika dengan kimia ini dari sang kakak.

"Biasanya butuh waktu 15 menit sampai setengah jam untuk sepuh emas dan perak, itu juga tergantung bentuk perhiasannya. Kalau besar dan banyak lekukan, menyikatnya harus sampai ke sudutnya agar bersih dan lapisan merata," jelasnya.

Perlakuan dalam menyepuh juga berbeda terutama perhiasan berbahan perak. Pasalnya, kini banyak beredar perhiasan perak yang tidak murni dan Amang menyebutnya perak Bali.

"Perak asli kalau disepuh pasti awet kilapnya. Beda dengan perak Bali, kilapnya paling bertahan empat hari. Setelah itu pudar dan harus disepuh lagi. Kalau emas justru kilapnya awet usai disepuh karena sejak awal sudah murni," terangnya.

Tak hanya membuka jasa sepuh perhiasan saja, Amang juga berjualan cincin bertahtakan batu akik dari berbagai jenis. "Tapi sepi sudah penjualan batu akik ini, cuma penghobi saja yang tertarik. Tidak booming lagi seperti dua tahun lalu," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: