Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsisten Jadi Partai Oposisi, Elektabilitas Prabowo dan Gerindra Melesat

Konsisten Jadi Partai Oposisi, Elektabilitas Prabowo dan Gerindra Melesat Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis hasil survey persepsi masyarakat terkait Pilpres 2019. Dalam hasil survey ditemukan bahwa elektabilitas Jokowi makin terkikis karena kebijakannya dinilai tidak memihak kepada masyarakat. Direktur Eksekutif LKPI Arifin Nur Cahyo menegaskan salah satu alasan berkurangnya dukungan kepada Jokowi karena karena kebijakan yang tidak menjamin kesejahteraan masyarakat kecil. Padahal menurutnya dahulu PDI Perjuangan saat menjadi oposisi sangat gigih menolak setiap kenaikan harga bahan bakar minyak dan gas serta tarif dasar listrik.

"Tetapi saat Joko Widodo berkuasa justru PDI Perjuangan menjadi partai pedukung kenaikan harga BBM, turunnya elektabilitas partai partai pendukung Joko Widodo selain Golkar tak lepas juga dari kesulitan ekonomi yang banyak dialami oleh para pemilih partai pendukung Joko Widodo dipemerintahannya," kata Arifin dalam keterangannya, Selasa (26/12/2017).

Dengan merosotnya tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi, justru menguntungkan posisi Partai Gerindra yang konsisten menjadi partai oposisi. Arifin menilai sikap Gerindra yang konsisten beroposisi dengan pemerintahan Jokowi telah meningkatkan kepercayaan publik terhadap Ketua Umum Gerindra yang sekaligus Capres 2019 Prabowo Subiyanto.?Sikap Gerindra yang tegas menolak kebijakan Jokowi yang tidak memihak rakyat kecil dan mendukung kebijakan Jokowi yang baik bagi rakyat kecil disebut menjadi penyebab meningkatnya kepercayaan terhadap Prabowo dan Gerindra.

"Sementara meningkatnya pilihan masyarakat terhadap Partai Gerindra dalam survei ini tidak lepas dari figur Prabowo Subianto yang menahkodai partai Gerindra, di mana Gerindra dianggap konsisten dengan sikap politiknya selama periode pemerintahan Jokowi-JK," tambahnya.

Dalam survei yang mengambil sampel 2178 responden tersebut, Gerindra dan Prabowo mengungguli partai dan calon lain untuk pemilihan presiden dan pemilihan legislatif tahun 2019. Berdasarkan survei tersebut Gerindra akan dipilih oleh 23,7 responden, sementara PDI Perjuangan hanya 14,2 persen.

"Sementara ketika ditanya siapa presiden tahun 2019, jawaban spontan dari 2178 responden tersebut, Joko Widodo dipilih sebanyak 26,4 persen, sementara Prabowo Subianto dipilih 50,7 persen, Gatot Nurmantyo10,7 persen dan sisanya tidak menjawab 12,2 persen," kata Arifin.

Dalam survei yang dilakukan pada tanggal 8-22 Desember 2017 tersebut LKPI menggunakan metode survei jajak pendapat dengan menjadikan 2178 Warga Negara Indonesi sebagai Responden yang berasal dari 456 Kota/ Kabupaten di Indonesia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: