Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kasus Lakalantas di Kaltim Meningkat 32 Persen

Kasus Lakalantas di Kaltim Meningkat 32 Persen Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -
Kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Kalimantan Timur meningkat pada 2017 ini. Hanya saja jumlah korban luka sedang maupun meninggal mengalami penurunan.
Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Kalimntan Timur, Kombes Pol Subandriya mengatakan, semua laporan kejadian kini terhubung dengan Inter Urban Road Management System (IRMS) yang merupakan sistem pembantu perencana pemelihara jalan nasional dan provinsi.
"Mau lakalantas ringan, sedang, berat terdata dalam IRMS dan menjadi bahan kajian untuk memastikan penyebab kecelakaan yang bisa karena faktor manusia, kendaraan, cuaca atau kondisi jalan," kata Subandriya di Polda Kaltim, Rabu (27/12/2017).
Peningkatan lakalantas mencapai 32 persen dengan kualitas kejadian menurun. Sedangkan korban meninggal juga mengalami penurunan 34 persen. Namun berbeda dengan pelanggaran lalu lintas yang naik signifikan 123 persen karena adanya operasi ketertiban berkendara.
"Makanya ini menjadi kebanggan juga karena kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal bisa ditekan terutama di jalur trans Kaltim yang biasanya disebut jalur tengkorak. Sehingga jalur itu kini dikonsep menjadi jalur wisata di setiap titik yang dianggap rawan," sebutnya.
Jalur wisata itu akan dikendalikan anggota Bhabinkamselantas. "Misalnya nih, di Km 23 sampai 30 jalur Balikpapan-Samarinda, nanti di titik itu ada Bintara yang bersiaga dan kita siapkan baliho sehingga jika terjadi kecelakaan, pengendara atau warga bisa menelepon ke nomor yang tertera di situ," lanjutnya.
Sementara untuk 2018 mendatang juga dilakukan pemasangan kamera pengawas di titik padat lalu lintas dan kawasan yang tidak terpantau alias blank spot. "Itu untuk memonitor lebih dekat ketika terjadi kecelakaan agar petugas kami bisa segera menuju lokasi kejadian," ungkap perwira yang akrab disapa Bandriya ini.
Sementara dari 123 persen pelanggaran lalu lintas di 2017, jika dirincikan maka pada operasi Senyum Bumi Etam Mahakam terdapat 785 pengendara ditilang dan 4.707 pengendara mendapat teguran. Sedangkan di operasi Simpatik Mahakam ada 15.332 pelanggaran tapi minus penilangan.
Lain halnya pada operasi Patuh Mahakam yang digelar 9 sampai 22 Mei 2017 terjadi 15.904 penilangan dan 6.556 pengendara mendapat teguran. Kemudian di operasi Ramadniya Mahakam untuk pengamanan hari raya Idulfitri sebanyak 2001 pengendara ditilang.
Namun pada operasi berikutnya yakni operasi Zebra Mahakam pada 1 sampai 14 November kemarin, angka penindakan baik sanksi tilang maupun teguran mengalami penuruan. Diantaranya sebanyak 339 pengendara ditilang dan 114 pengendara mendapat teguran karena kurang mematuhi aturan berkendara.?

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: