Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disrupsi Akan Terjadi di Sektor Keuangan, Korban Pertama Perbankan

Disrupsi Akan Terjadi di Sektor Keuangan, Korban Pertama Perbankan Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Disrupsi?diprediksi akan?melanda sektor keuangan pada beberapa tahun mendatang. Industri perbankan akan menjadi sektor pertama yang terkena gelombang tersebut.

CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman?meyakini disrupsi yang dipicu oleh inovasi digital tidak akan hanya berhenti di sektor transportasi maupun ritel, namun akan melanda ke semua sektor termasuk industri keuangan. Ia memastikan hanya tinggal?persoalan waktu untuk menunggu disrupsi merambat ke sektor-sektor lain.

"Bagi saya disrupsi akan terjadi di semua sektor. It's just a matter of time akan terjadi di industri keuangan.?Akan terjadi nantinya, tidak sekarang. Nanti terjadi di perbankan dulu, baru insurance," katanya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Kamis (28/12/2017).

Edy Tuhirman memprediksi?pemain-pemain besar di sektor keuangan yang tidak melakukan inovasi dan transformasi digital akan terdisrupsi oleh pemain-pemain baru. Ia mengatakan gelombang disrupsi ini memberi peluang bagi pemain-pemain baru untuk merangsek jadi pemain utama.

"Sembilan tahun lalu kita sebagai foreign player?ada di posisi paling bawah. Kita sekarang nomor enam di Indonesia. Kita pada tataran kecil sudah melakukan disruption. Kita membuat disruption-disruption kecil. Padahal di industri keuangan sangat sulit pemain baru melawan pemain lama yang sudah besar. Contoh di perbankan, lima besar pemain hanya dikuasai mereka saja," paparnya.

Dalam menghadapi gelombang disrupsi ini, ia mengatakan Generali menerapkan konsep hybrid yakni memadukan antara?teknologi dan manusia. Konsep hybrid ini diterapkan dalam digitalisasi?yang dilakukan?terhadap 14 ribu?agen asuransi mereka. Dengan konsep ini, Generali bisa bekerja dengan cara hi-tech dan hi-touch.

"Di Generali saya percaya akan hybrid. Saya tidak percaya pada digital penuh dan saya juga tidak percaya pada manual sepenuhnya. Kita percaya akan gabungan antara hi-tech dan hi-touch. Mungkin pada akhirnya akan fully digital, tapi saya melihat bahwa saat ini konsep hybrid yang paling tepat untuk diterapkan pada saat ini," paparnya.

Ia mengakui tantangan yang dihadapi dalam melakukan transformasi digital di tubuh Generali ada pada sumber daya manusia (SDM). Ia mengatakan tidak semua agen Generali cepat beradaptasi pada perubahan digital, khususnya bagi mereka yang berasal dari kalangan baby boomers.

"Impian kita, dengan digitalisasi Generali akan mendisrupsi pemain nomor satu di industri asuransi. Potensi kami besar untuk mencapai hal tersebut. Saya berharap bahwa tim kita lebih siap menghadapi perubahan," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: