Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang 2018, Ini Persiapan Matang Inasgoc Helat Asian Games

Jelang 2018, Ini Persiapan Matang Inasgoc Helat Asian Games Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Panitia Pelaksana Asian Games (Inasgoc) telah melakukan?berbagai persiapan matang pada tahun 2017 ini untuk menyambut Asian Games yang rencananya akan digelar pada 18 Agustus-2 September 2018 mendatang.

Wakil Ketua Inasgoc Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan?pihaknya telah menggelar berbagai kegiatan pada tahun ini mulai dari countdown di dua kota hingga pelaksanaan test event di Palembang. Ia mengatakan pelaksanaan?test event?penting karena?digelar di competition venue sehingga uji coba bukan hanya menyangkut kesiapan panpel?namun juga kelayakan venue.

"Keberhasilan dalam kerja sama sponsor dengan BUMN dan beberapa perusahaan swasta juga menjadi momen penting pada 2017 karena Inasgoc mampu meraih pemasukan dari sumber lain," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (28/12/2017).

Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan bahwa untuk menggelar Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Inasgoc membutuhkan dana sekitar Rp5,5 triliun. Ia menyampaikan pemerintah memberikan dukungan lewat APBN sebesar Rp4,95 triliun sehingga kekurangan Rp540 miliar harus diperoleh dari sponsor.

"Sejauh ini prospek mendapatkan dana dari sponsor sangat positif karena enam BUMN terkemuka sudah menandatangani komitmen sebagai sponsor utama Asian Games. Ditambah, empat perusahaan asal China sebagai prestige dan support sponsor serta sembilan perusahaan swasta menjalin kerja sama," paparnya.

Dalam menggunakan uang negara, imbuhnya, tingkat penyerapan yang dilakukan Inasgoc sangat tinggi. Dari anggaran Rp2 triliun di tahun 2017, alokasi terbesar digunakan untuk kegiatan atau belanja barang yang kebutuhan anggaran tahun jamak (multiyears).

"Target penyerapan anggaran tahun 2017 dengan alokasi Rp2 triliun sampai tanggal 27 Desember mencapai 94%. Penyerapan tersebut dilakukan sejak Juni 2017 sehingga dilakukan akselerasi proses dalam penyerapannya," jelasnya.

Dalam menjalankan penyerapan, Inasgoc tetap menjalankan prinsip akuntabilitas dan transparansi agar tidak terjadi penyalahgunaan yang bisa menimbulkan kerugian dalam penggunaan uang negara. Dalam hal ini Inasgoc mendapat pendampingan dan pengawasan dari BPKP, tim Kejaksaan Agung, dan LKPP yang memberikan asistensi prosedur pengadaan.

"Berkat pendampingan dan koordinasi pengawasan dengan BPKP, LKPP, dan tim Kejaksaan Agung, kami bisa melakukan banyak kontrak pengadaan barang dan jasa yang memudahkan kinerja Inasgoc dalam menjalankan program kerja," jelas Sjafrie.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: