Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tahun Politik 2018, Menjaga Asa di Sektor Pasar Modal Indonesia (2)

Tahun Politik 2018, Menjaga Asa di Sektor Pasar Modal Indonesia (2) Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sedangkan rata-rata frekuensi transaksi harian naik dari 264.127 kali transaksi menjadi 312.489 kali transaksi.?Indikator peningkatan likuiditas adalah saat nilai jual bersih (net selling) pemodal asing mewarnai aktivitas perdagangan di dalam negeri, berganti dengan meningkatnya partisipasi pemodal lokal. Hal ini layak dijadikan momentum bagi pelaku lokal untuk lebih intens bertransaksi di pasar saham.

Berdasarkan data BEI per 28 Desember 2017, investor asing membukukan jual bersih di pasar saham domestik mencapai sebesar Rp40,206 triliun. Namun, Tito Sulistio mengingatkan hal itu tidak perlu memicu kepanikan, karena investor asing itu hanya merealisasikan keuntungannya.

"Investor diharapkan tetap mengacu pada pertimbangan fundamental ekonomi Indonesia yang positif untuk investasi jangka panjang," katanya.

Tito Sulistio mengatakan, kapitalisasi pasar investor asing di sepanjang tahun ini mencapai sebesar Rp1.912 triliun atau naik sekitar Rp221 triliun dari akhir tahun 2016 lalu yang sebesar Rp1.691 triliun.

"Secara statistik, investor asing memang mencatatkan jual bersih di sepanjang tahun ini. Namun, pada saat sama nilai kepemilikannya bertambah. Artinya, hanya keuntungannya saja yang keluar," ujarnya.

Dalam rangka menjaga kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia, Tito Sulistio mengatakan, pihaknya akan terus berupaya untuk meningkatkan nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia.?Ia menilai bahwa nilai kapitalisasi pasar merupakan salah satu indikator yang menunjukkan perkembangan bursa saham. Pada umumnya, semakin besar nilai kapitalisasi pasar maka semakin besar daya pikatnya bagi investor.

Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan juga menilai kenaikan IHSG tidak lepas dari investor domestik yang bertambah serta kontribusi dalam melakukan transaksi saham serta membaiknya pengetahuan tentang industri pasar modal.

"Beredar kabar daya beli di dalam negeri menurun, tetapi kami melihat di pasar keuangan positif. Dengan ini terkonfirmasi bahwa terjadi pergeseran di masyarakat yang sebelumnya belanja menjadi investasi," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: