Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pilkada Belum Dimulai, Penipuan Mengatasnamakan Pendukung Cagub Sudah Menuai Korban

Pilkada Belum Dimulai, Penipuan Mengatasnamakan Pendukung Cagub Sudah Menuai Korban Kredit Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Warta Ekonomi, Surabaya -

Polsek Rungkut Surabaya mengusut kasus penipuan terhadap ratusan warga setempat oleh seorang pelaku yang mengaku sebagai tim sukses bakal calon gubernur Jawa Timur (Jatim).

"Hari ini tadi kami mendengar informasi tentang ratusan warga di kawasan Rungkut Kidul Gang Kauman Surabaya yang ribut setelah tertipu oleh seseorang yang mengatasnamakan sebagai tim sukses salah satu bakal calon gubernur Jawa Timur," ujar Kepala Polsek Rungkut Surabaya Komisaris Polisi Esti Setija Oetami, saat dikonfirmasi, Kamis malam (28/12/2017).

Menurut dia, ratusan warga yang menjadi korban tersebut belum memasukkan laporan kepolisian secara resmi. "Tapi karena satu sama lain sudah ribut dan saling tuding, kami ajak semuanya ke Kantor Polsek Rungkut untuk sekalian kami data," ujarnya.

Polisi mendata jumlah korban sebanyak 147 orang. Diperoleh keterangan, pelaku penipuan berinisial ES, yang tercatat sebagai residivis dan telah berkali-kali keluar-masuk penjara atas kasus serupa.?"ES beberapa kali ditahan selama 10 bulan atas kasus penipuan," katanya.

Terhadap ratusan warga Rungkut Kidul Gang Kauman Surabaya, ES menjanjikan akan memberi bantuan uang senilai masing-masing Rp15 juta kepada setiap orang.

"Warga yang tertipu ini adalah pelaku usaha kecil menengah. Mereka dijanjikan mendapat bantuan uang usaha masing-masing Rp15 juta. Tapi syaratnya harus membuka rekening di Bank Mandiri senilai Rp500 ribu. Selain itu, warga nantinya diwajibkan memilih calon gubernur yang telah memberi bantuan uang tersebut," ujarnya.

Dalam penipuan ini, berdasarkan keterangan para korban, ES mencatut nama calon gubernur Saifullah Yusuf.?Untuk itu, mulai pukul 08.00 WIB tadi pagi, ES secara bertahap menggiring 147 warga ke Bank Mandiri di Jalan Basuki Rahmat Surabaya, dengan menyewa taksi "online" atau dalam jaringan (daring). Namun sebelumnya ES telah mengumpulkan uang senilai masing-masing Rp500 ribu dari tiap warga.

"Ketika seluruh warga sudah sampai di Bank Mandiri Jalan Basuki Rahmat Surabaya, ES menghilang," ucapnya.

Esti menambahkan, berdasarkan keterangan seluruh saksi hingga pukul 23.00 WIB malam tadi, ES membawa kabur uang milik 124 warga, yang masing-masing senilai Rp500 ribu.

"Karena sisanya masih dipegang oleh panitia dari kalangan warga yang ditunjuk oleh ES. Uang milik delapan warga senilai masing-masing Rp500 ribu, yang dipegang oleh panitia dari warga setempat, sudah langsung dikembalikan," katanya.

Sementara proses penyelidikan masih akan dilanjutkan besok. "Kami masih belum tetapkan tersangka, proses penyelidikan masih dalam tahap pemeriksaan saksi-saksi," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: