Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Developer Optimis Sektor Properti Tumbuh 7-8 Persen di 2018

Developer Optimis Sektor Properti Tumbuh 7-8 Persen di 2018 Kredit Foto: PT Menara Depok Asri (MDA)
Warta Ekonomi, Depok -

PT Menara Depok Asri (MDA), pengembang proyek superblok Pesona City di Depok, optimis sektor properti masih akan tetap tumbuh di 2018 seiring dengan perekonomian Indonesia yang diprediksi meningkat di atas 5% pada tahun depan.

Direktur Utama PT MDA Alwi Bagir Mulachela mengatakan, sektor properti diperkirakan dapat tumbuh hingga 7-8 persen sepanjang tahun 2018.

"Kami tetap optimis menatap tahun 2018. Hal ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 5,3%, kebijakan positif yang dikeluarkan pemerintah serta rampungnya sejumlah proyek infrastruktur," ujar Alwi di Depok, Jawa Barat, Jumat (29/12/2017).

Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, dia menuturkan, pada tahun depan perseroan fokus pada penyelesaian tahap akhir/delivery project Mall Pesona Square yang ditargetkan mulai beroperasi pada Mei 2018. Hingga saat ini, ruang ritel di Mall Pesona Square telah 100 persen tersewa dan bakal diisi oleh sejumlah tenant ternama yaitu Centro, Cinema XXI, dan Hypermart.

"Kami targetkan operasional mal dapat berjalan sesuai jadwal dan dapat melayani pengunjung dalam menyambut lebaran 2018," jelas Alwi.

Selain itu, MDA juga optimistis operasional Mall Pesona Square akan dapat mendorong peningkatan penjualan apartemen Marrakech Suites yang berada di kawasan Pesona City.

Sampai dengan Desember 2017, penjualan apartemen Marrakech yang terdiri dari 37 lantai ini telah memasuki tahap kedua dan telah telah terjual 90%. PT MDA menargetkan pada kuartal I/2018 angka penjualan apartemen Marrakech Suite tahap 2 akan mencapai 100% sehingga perseroan pun akan beralih fokus ke tahap 3.?

"Saya yakin permintaan pasar apartemen di kawasan superblok Pesona City cukup tinggi karena produk kami menawarkan konsep one stop living dalam satu kawasan dengan didukung fasilitas lengkap serta berada di lokasi yang strategis yakni dekat gerbang masuk dan keluar tol Cinere-Jagorawi (Cijago) yang diperkirakan akan segera rampung. Proyek kami juga berada di dekat halte feeder Transjakarta yang terkoneksi dengan transportasi massal lain seperti KRL sehingga akan mempermudah penghuni yang akan beraktivitas ke Jakarta," jelas Direktur Marketing MDA Muchsin Alatas.

Selain cocok sebagai tempat hunian, imbuh Muchsin Alatas, proyeknya juga sesuai untuk menjadi pilihan investasi. Peningkatan nilai investasi (yield) di proyek superblok Pesona City cukup menguntungkan yaitu sebesar 18%. "Kami optimistis potensi keuntungan di masa depan akan lebih besar lagi, mengingat pertumbuhan kawasan Depok cukup tinggi," paparnya.

Selama 2017, Manajemen MDA juga terus menunjukkan komitmen dalam penyelesaian proyek guna memberikan kepastian delivery properti kepada konsumen. Pada Oktober 2017, perseroan telah melakukan prosesi ground breaking tower apartemen pertama yakni Marrakech Suites. Apartemen yang menghabiskan nilai investasi sebesar Rp2 triliun ini menawarkan tiga tipe unit yang dipasarkan yaitu tipe studio seluas 25,50 meter persegi dan tipe 1 kamar tidur seluas 48,07 meter persegi. Terakhir, tipe 2 kamar tidur seluas 50,88 meter persegi dengan harga mulai Rp500 jutaan. Apartemen Marrakech ditargetkan selesai pada 2019.

Sementara pada November 2017, perseroan juga telah melakukan topping off Mall Pesona Square. Mall Pesona Square yang berdiri di area seluas 1,8 ha terdiri dari lima lantai dengan luas bangunan mencapai 42 ribu m2 dan telah tersewa seluruhnya. Nantinya, mal ini akan terhubung langsung dengan apartemen dan ruang perkantoran yang berada di kawasan superblok Pesona City dengan menggunakan jembatan gantung (skywalk) sehingga memudahkan pengunjung beraktivitas.?

"Dengan beberapa pencapaian tahun lalu, tahun depan kami optimistis proyek superblok Pesona City ini mendapat respons positif dari masyarakat sehingga target penjualan kami dapat tercapai. Di Depok, kami memiliki tiga golongan captive market yakni pertama, orang yang sedang beraktivitas di Depok. Kedua, orang yang memiliki masa depan di Depok. Ketiga, orang yang mempunyai nostalgia di Depok," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait