Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Softbank Beli Sebagian Besar Saham Uber

Softbank Beli Sebagian Besar Saham Uber Kredit Foto: Reuters/Shannon Stapleton
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah konsorsium yang dipimpin oleh SoftBank Group Corp akan membeli sebagian besar saham Uber Technologies Inc dalam sebuah kesepakatan dengan membanderol perusahaan jaringan transportasi online tersebut sebesar $48 miliar, Uber mengatakan pada hari Kamis (29/12/2017), dalam sebuah upaya untuk Chief Executive Uber yang baru, Dara Khosrowshah.

Harganya kira-kira mendapatkan sebuah diskon 30 persen untuk valuasi terbaru Uber di angka $68 miliar. Kesepakatan itu akan memicu sejumlah perubahan dalam cara dewan mengawasi perusahaan tersebut, yang kaitannya dengan dengan probe kriminal federal, tuntutan hukum yang tinggi, dan perombakan budaya tempat kerjanya.

SoftBank dan seluruh konsorsium, yang mencakup Dragoneer Investment Group, akan memiliki sekitar 17,5 persen Uber, orang yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan. Upya tersebut mencakup pembelian saham melalui skema penawaran tender, dari investor sebelumnya dan karyawan dengan valuasi sebesar $48 miliar, serta investasi segar sebesar $1,25 miliar pada tingkat $68 miliar.

Uber mengatakan kesepakatan akan ditutup awal tahun depan. Pada hari Kamis lalu dengan mengatakan bahwa investor yang ada telah sepakat untuk menjual cukup saham SoftBank melalui transaksi tersebut. SoftBank sendiri akan mempertahankan 15 persen saham, sementara sisanya dari konsorsium akan memiliki sekitar 3 persen, menurut orang kedua yang mengetahui masalah ini.

"Kelompok ekuitas swasta TPG adalah bagian dari konsorsium pembeli," ungkap sumber yang mengetahui masalah tersebut, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (29/12/2017).

Khosrowshahi, yang menduduki posisi teratas pada Agustus setelah Travis Kalanick dipaksa turun pada bulan Juni, membantu menegosiasikan kesepakatan tersebut. Uber kehilangan lebih dari $1 miliar setiap kuartal, dan 'infus' tunai baru sangat penting. Perusahaan juga merencanakan penawaran umum perdana pada 2019.

Uber akan menggunakan investasi dalam rangka "untuk mendukung kemajuan investasi teknologi kami, serta mendorong pertumbuhan kami, dan juga memperkuat tata kelola perusahaan kami," ungkap seorang juru bicara, yang menolak disebutkan namanya.

Ketika kesepakatan selesai, perusahaan akan melakukan perubahan tata kelola, memperluas dewan Uber dari 11 menjadi 17 anggota termasuk empat direktur independen, yang membatasi beberapa hak suara pemegang saham awal dan mengurangi kontrol yang dipegang oleh Kalanick, yang tetap berada di dewan direksi dan masih satu dari pemangku kepentingan terbesar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: