Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Jatim Gandeng Aparat Berantas Peredaran Uang Palsu

BI Jatim Gandeng Aparat Berantas Peredaran Uang Palsu Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur mencatat, selama tahun ?2011 hingga 2016 peredaran uang palsu (Upal) masih didominasi oleh pecahan besar yaitu pecahan Rp100.000 sebanyak 63.870 lembar atau 77,0 persen, pecahan Rp50.000 sebanyak 13.420 lembar atau 16,2 persen dan selebihnya pecahan Rp20.000 kebawah sebanyak 5.607 lembar atau sebesar 6,8 persen .

Kepala Grup Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Yudi Harymukti mengungkapkan, peredaran upal tahun 2017 sampai dengan bulan November 2017 mencapai 27.652 lembar. Dari angka itu kata, Harymukti, alami penurunan sebasar 11,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya .

?Temuan uang palsu terus menjadi concern Bank Indonesia Provinsi Jatim. Untuk itu, kami dan jajaran terkait akan terus berantas peradaran uang palsu agar tidak merugikan masyarakat maupun negara ini,? tegas Harymukti di Surabaya, Jumat (29/12/2017).

Lebih lanjut Harymukti mengatakan, dalam pemberantasan uang palsu itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya, khususnya dengan Botasupal (Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu) yang beranggotakan unsur-unsur dari Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan Negeri dan Bank Indonesia.

?Kami dan jajaran terkait akan terus melakukan koordinasi dan pengawasan dalam praktek pemalsuan uang. Sementara pelaksanaan pemusnahan temuan uang rupiah palsu ini merupakan salah satu hasil nyata dari upaya Bank Indonesia dan Kepolisian,? ujarnya.

Disisi lain Harymukti menyatakan, pihaknya terus melakukan ?berbagai upaya mengedukasi masyarakat mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah (CIKUR) melalui berbagai kegiatan sosialisasi dan himbauan melalui iklan layanan masyarakat.

?Diharapkan dengan edukasi soal ciri-ciri keaslian uang rupiah pada masyarakat dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas bagi masyarakat untuk membedakan uang rupiah palsu dan uang rupiah asli sehingga peredaran uang rupiah palsu dapat diminimalisir nantinya,? ungapnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: