Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Obral Blok Migas, Arcandra: Lima Sudah Laku

Obral Blok Migas, Arcandra: Lima Sudah Laku Kredit Foto: Bambang Ismoyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyebutkan lima Wilayah Kerja (WK) Minyak dan Gas Bumi konvensional telah laku diminati oleh investor, baik kontraktor lokal maupun internasional.

Arcandra memaparkan lima dari sepuluh blok migas konvensional yang telah laku tersebut, yaitu Andaman I, Andaman II, Merak Lampung, Pekawai dan West Yamdena.

"Untuk sepuluh blok WK Migas konvensional, yang mengajukan penawaran pada hari ini untuk penawaran langsung, lima blok akan diambil investor," kata Arcandra dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (29/12/2017).

Ada pun proses lelang WK Migas untuk tahap akses dokumen penawaran (bid document) telah dilakukan sejak 29 Mei 2017 sampai 22 Desember 2017 dan pemasukkan dokumen partisipasi ditutup pada Jumat, 29 Desember 2017.

Arcandra memaparkan perusahaan yang telah memasukkan dokumen partisipasi yakni Mubadala Petroleum (SE Asia) untuk Blok Andaman I; sedangkan Blok Andaman II ada tiga perusahaan yang mengajukan penawaran, yaitu Repsol Exploracion SA, EMP, dan perusahaan Konsorsium Premier Oil Far East, Mubadala Petroleum dan Kris Energy.

Sementara itu, Blok Merak-Lampung diminati PT Tansri Madjid Energy; Blok Pekawai oleh PT Saka Energi Indonesia dan Blok West Yamdena oleh PT Saka Energi Indonesia.

Untuk blok migas konvensional penawaran langsung, ada dua blok migas yang belum diminati yaitu South Tuna dan Kasuri III, sedangkan untuk proses lelang reguler, ada tiga blok migas yang tidak laku, yakni Tongkol, East Tanimbar dan Memberamo.

Arcandra menegaskan bahwa blok-blok migas yang ditawarkan pada 2017 dengan skema "gross split" tidak mengurangi minat investor daripada menggunakan skema "cost recovery" pada 2015 dan 2016 yang menunjukkan tidak ada blok migas yang laku.

"Kalau dikatakan blok migas dengan skema 'gross split' kurang diminati investor, buktinya hari ini lima blok diambil investor, sebagian besar kontraktor internasional," ungkapnya.

Ia menambahkan untuk WK Migas Non Konvensional tidak ada perusahaan yang melakukan penawaran.

Ada pun tindak lanjut setelah pemasukkan dokumen partisipasi, yaitu evaluasi dan penilaian pada minggu ketiga Januari 2018 dan pengumuman pemenang lelang WK Migas Tahun 2017 dilakukan pada minggu keempat Februari 2018. Penandatanganan oleh KKS dilakukan pada minggu keempat Maret 2018

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: