BI Catat Kebutuhan Uang di Babel Naik Jadi Rp940,30 Miliar

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat kebutuhan uang di daerah itu pada akhir tahun 2017 mengalami peningkatan yakni menjadi Rp940,30 miliar.

"Kebutuhan uang tunai di Babel pada bulan Desember Tahun 2017 sebesar Rp940,30 miliar atau meningkat dibandingkan tahun 2016 dengan priode yang sama yakni Rp380,01 miliar," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Babel Bayu Martanto di Pangkalpinang, Minggu (31/12/2017).

Ia menyebutkan meningkatnya kebutuhan uang tersebut dikarenakan bulan Desember bertepatan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Selain kebutuhan Natal dan Tahun baru lebih besar dari tahun sebelumnya, tercatat juga proyeksi kebutuhan uang perbankan meningkat untuk pencairan realisasi proyek," ujarnya.

Strategi BI untuk mendistribusikan ketersediaan uang di wilayah adalah melakukan pengaturan jadwal pengiriman uang ke pelosok melalui kas keliling. "Mengintensifkan pengiriman menggunakan jasa laut dan darat dengan mengoptimalkan jasa kas keliling," ujarnya.

Sebelum periode Natal dan Tahun Baru BI sudah mulai melakukan distribusi uang ke pulau-pulau, desa dan kota untuk memenuhi kebutuhan uang tunai. "Hal ini terlihat dari jumlah penarikan uang tunai oleh perbankan yang sudah mengalami peningkatan sejak minggu pertama Desember 2017," katanya.

Kebutuhan masyarakat untuk uang tunai dipenuhi oleh layanan kas keliling terutama di titik-titik keramaian melalui jaringan kantor BI dan Perbankan. Bayu mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan transaksi dengan meneliti ciri-ciri keaslian uang dengan metode 3D yakni, dilihat, diraba, diterawang.

"Masyarakat harus menjaga dan merawat Rupiah dengan baik. Lalu perbankan juga harus menjaga ketersediaan uang tunai di seluruh ATM dan memberikan layanan yang terbaik untuk penukaran uang dan transaksi tunai oleh masyarakat terutama pada perayaan Tahun Baru," katanya.