Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

JK Minta Kegiatan Investasi Diarahkan ke Sektor Riil

JK Minta Kegiatan Investasi Diarahkan ke Sektor Riil Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta kepada seluruh elemen yang ada di pasar modal untuk mengarahkan kegiatan investasi ke sektor riil seiring dengan perbaikan sebgian besar indikator makro ekonomi dan penurunan suku bunga perbankan. Pasalnya, terjadi tren penguatan kinerja keuangan perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

JK mengungkapkan jika hampir semua indikator makro ekonomi nasional mengalami perbaikan meski terjadi anomali pada pertumbuhan ekonomi yang tidak melaju kencang. 

"Kenapa pertumbuhan ekonomi kita tidak secepat negara lain?" katanya di Jakarta, Selasa (2/1/2018).

Dia menyebutkan, laju inflasi selama 2017 bergerak stabil yang terjaga dalam tren menurun, bahkan situasi politik di dalam negeri terbilang positif tanpa adanya acaman terhadap stabilitas ekonomi dan keamanan nasional. "Harga komoditas yang dahulu selalu kita kambing-hitamkan, sekarang sudah membaik," ujar Kalla.

Kalla mengungkapkan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (iHSG) pada pembukaan hari ini melesat naik ke level 6.366 hanya sebagai indikator dari harapan terjadinya perbaikan ekonomi. "Satu-satunya yang perlu kita tingkatkan adalah investasi di sektor riil dalam bentuk fisik," tegas Wapres.

Lebih lanjut dia menegasakan, perbaikan kinerja keuangan sebagian besar emiten di BEI diharapkan bisa mendorong percepatan investasi smelter atau pabrik. "Jadi, investasi di sektor riil dalam bentuk fisik, bukan hanya di pasar modal," kata Kalla.

Wapres mengungkapkan, tren peningkatan investasi di pasar modal tidak terleps dari peran penurunan tingkat suku bunga perbankan. "Salah satu cara mengeluarkan dana untuk diinvestasikan di pasar modal adalah menurunkan suku bunga. Kenaikan IHSG itu merupakan salah satu imbas dari turunnya suku bunga bank," tuturnya.

Dengan demikian, Kalla berharap, dana triliunan rupiah yang masuk ke pasar modal tersebut bisa kembali ke sektor riil. "Emiten harus kembali berinvestasi untuk usahanya. Jangan hanya ritual dan bangga karena kenaikan indeks. Bukan hanya soal angka-angka, tetapi letak masalah ekonomi Indoensia adalah investasi riil," papar Kalla.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: