Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Posisi Investasi Internasional Turun

BI: Posisi Investasi Internasional Turun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada akhir kuartal III/2017 sebesar USD343,4 miliar atau 34,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut turun dibandingkan posisi net kewajiban pada akhir kuartal II/2017 yang sebesar USD348,1 miliar atau 35,5% dari PDB. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengungkapkan penurunan net kewajiban PII tersebut disebabkan oleh peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN) yang lebih besar dari peningkatan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN).

Posisi AFLN Indonesia pada akhir kuartalIII/2017 naik 3,2% (qtq) atau sebesar USD10,3 miliar menjadi USD329,8 miliar. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya cadangan devisa sejalan dengan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang mencatat surplus dalam jumlah besar pada triwulan III/2017. Selain itu, kenaikan posisi AFLN juga bersumber dari peningkatan posisi aset investasi langsung, investasi portofolio, dan investasi lainnya.

"Kenaikan posisi AFLN pada periode laporan juga dipengaruhi oleh faktor revaluasi positif atas aset finansial luar negeri dalam bentuk non-dolar AS sejalan dengan pelemahan dolar AS terhadap sebagian besar mata uang utama dunia," kata Agusman di Jakarta, Sabtu (30/12/2017).

Posisi KFLN Indonesia pada akhir kuartal III/2017 naik 0,8% (qtq) atau sebesar USD5,5 miliar menjadi USD673,2 miliar. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh besarnya aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi langsung dan investasi portofolio seiring dengan optimisme terhadap kinerja ekonomi domestik dan menariknya, imbal hasil aset finansial domestik. Peningkatan posisi KFLN lebih lanjut tertahan oleh faktor revaluasi negatif atas nilai aset finansial domestik seiring menguatnya dolar AS terhadap rupiah.

"BI memandang perkembangan PII Indonesia pada kuartal III/2017 cukup sehat. Meski demikian, kita tetap mewaspadai risiko net kewajiban PII terhadap perekonomian. Ke depan, Bank Indonesia meyakini kinerja PII Indonesia akan semakin baik sejalan dengan terjaganya stabilitas perekonomian dan berlanjutnya pemulihan ekonomi Indonesia yang didukung oleh konsistensi dan sinergi bauran kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan reformasi struktural," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: