Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2018, BNI Targetkan Penyaluran KUR di Sumbar Catatkan Pertumbuhan

2018, BNI Targetkan Penyaluran KUR di Sumbar Catatkan Pertumbuhan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Padang -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sumatera Barat pada 2018 meningkat dibandingkan 2017.

"Untuk penyaluran KUR kita harus tumbuh karena pada 2017 sempat turun hanya Rp175 miliar sementara pada 2016 bisa mencapai Rp216 miliar," kata CEO BNI Wilayah Padang Rahmad Hidayat di Padang, Selasa (2/1/2018).

Menurut dia, peningkatan penyaluran KUR dapat diwujudkan karena suku bunga KUR turun dari sembilan persen menjadi tujuh persen.

"Suku bunga tujuh persen ini sudah mulai kami sosialisasikan," ujar dia.

Selain itu, BNI juga mengubah cara kerja karena saat ini outlet lebih banyak mengejar calon nasabah dan tidak hanya sekadar layanan semata. Dalam hal ini yang menjadi fokus adalah pengusaha kecil. Selain itu, juga ada digital e-form yaitu menginput nama melalui aplikasi untuk ditindaklanjuti proses KUR.

Secara total penyaluran kredit BNI naik dari Rp13 triliun menjadi Rp16 triliun yang digunakan untuk sektor produktif.

"Untuk sektor produktif biasanya Rp300 miliar sekarang ditarget naik jadi Rp3 triliun," ujarnya.

Pada sisi lain BNI juga ikut andil membantu pembangunan kembali Pasar Ateh Bukittinggi yang terbakar menggunakan dana CSR.

"Kami alokasikan perbaikan Pasar Ateh sekitar Rp1,1 miliar," tambahnya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat (Sumbar) meminta perbankan ikut membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di provinsi itu karena sektor tersebut merupakan penggerak utama ekonomi provinsi ini.

"Hampir 80 persen ekonomi Sumbar digerakan oleh UMKM, oleh sebab itu perbankan harus membuka diri," kata Pengawas Senior OJK Sumbar Bob Hasfian.

Pertumbuhan ekonomi di Padang cukup baik dan selalu berada di atas nasional dalam beberapa tahun terakhir. Ini menunjukkan potensi ekonomi di daerah ini bagus dan tentu akan bisa bergerak lebih cepat ditopang keberadaan perbankan, ujarnya. Saat ini total aset perbankan di Sumbar mencapai Rp60 triliun dan 52 persen di antaranya berada di Padang.

Pada sisi lain pertumbuhan kredit di Sumbar juga cukup baik dan ke depan semua pihak harus bersinergi untuk memajukan UMKM. Tidak hanya itu, ia juga melihat ketertarikan pihak luar untuk menanamkan modal di Sumbar cukup tinggi. Oleh sebab itu, bank harus menjadi akselerator bagi masyarakat dalam mengembangkan ekonomi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: