Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Green Vision yang Kuat dari Nahkoda

Green Vision yang Kuat dari Nahkoda Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jahja Setiaatmadja telah menjabat sebagai Presiden Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sejak 2011. Selama kepemimpinannya tersebut, berbagai macam program corporate social responsibility (CSR) di bidang lingkungan telah dilakukan perbankan yang berada di BUKU IV tersebut. Jahja juga merupakan inisiator dari program CSR BCA.

BCA memiliki Program Bakti BCA yang dilakukan secara berkesinambungan melalui 3 pilar utama, yaitu Solusi Cerdas BCA di bidang pendidikan, Solusi Sinergi BCA di bidang budaya, kesehatan, olah raga dan empati, serta Solusi Bisnis Unggul BCA. Dalam pelaksanaannya, program Bakti BCA dikelola oleh unit kerja CSR BCA.

Salah satu programnya, yakni Bakti BCA, konsepnya berpijak pada konsep keberlanjutan dan shared value antara pengembangan masyarakat dengan kebutuhan serta kemampuan Perusahaan. Tujuannya adalah agar perusahaan maupun masyarakat sama-sama memperoleh manfaat jangka panjang. 

Selain itu, selama kepemimpinan Jahja, BCA menjadikan pelestarian lingkungan hidup sebagai salah satu fokus CSR, yakni melalui program Go Green BCA di kantor-kantor bank serta melalui kegiatan CSR di bidang keanekaragaman hayati. Kegiatan CSR di bidang lingkungan hidup dilakukan bekerja sama dengan beberapa lembaga yang memiliki kepedulian dan kemampuan dalam hal tersebut. 

Sejak 2012, BCA mendukung kegiatan kepedulian terhadap pelestarian habitat satwa dilindungi, salah satunya orang utan. Satwa liar yang dilindungi ini memiliki fungsi penting dalam ekosistem hutan terutama sebagai spesies payung.

Dalam rangka mewujudkan kepeduliannya terhadap orang utan, BCA memberikan donasi senilai Rp200 juta kepada Borneo Orang Utan Survival Foundation (BOSF) untuk kegiatan pelepasliaran orang utan di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur. Selain itu, BCA juga mendukung program konservasi penyu World Wide Funds for Nature (WWF) Indonesia, salah satu organisai yang terlibat dalam beberapa program konservasi. 

Langkah ini diharapkan dapat menyeimbangkan ekosistem penyu. Penyu merupakan hewan yang masuk dalam Red List of Threatened Species (Daftar Merah Spesies yang Terancam). Dalam kegiatan tersebut, BCA mendonasikan Rp445 juta kepada WWF untuk program konservasi penyu di Pangumbangan, Ujung Genteng, serta Sukabumi dan Aroen Meubanja, Aceh pada Februari 2016. BCA juga mendonasikan Rp100 juta dan bekerja sama dengan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) untuk melepasliarkan 245 ekor tukik di Pantai Boom, Banyuwangi pada Oktober 2016.

Selain konservasi satwa, Jahja bersama BCA juga mengadakan program CSR penanaman mangrove pada 2015. Dalam kegiatan tersebut, BCA bekerja sama dengan WWF menanam sebanyak 18.000 bibit mangrove di sembilan kawasan, yaitu Lamujung, Tanggamus, Muara Gembong, Binakan Subang, Muara kali Opak, Teluk Lamong, Wringin Putih, Sumberkima, dan Bengkayang. 

Sebelum bergabung dengan BCA, Jahja menjabat sebagai direktur keuangan pada perusahaan otomotif Indomobil (1989—1990), manajer di Kalbe Farma (1980—1989) dengan jabatan terakhir sebagai direktur keuangan. Ia memulai karier di tahun 1979 sebagai akuntan pada perusahaan akuntan PriceWaterhouse. Gelar sarjananya ia raih dalam bidang akuntansi di Universitas Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: