Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspansi Pasar, Intelligent Mobilty, dan Bahasa Indonesia

Ekspansi Pasar, Intelligent Mobilty, dan Bahasa Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Nissan Motor Indonesia (NMI) telah mengumumkan penunjukan Eiichi Koito sebagai presiden direktur pada 1 April 2017. Koito, sapaan akrabnya, menggantikan Antonio Zara yang baru setahun memimpin NMI.

Koito memulai karier di Divisi Mesin Industri, Mitsubishi Corporation Jepang sejak 1994 hingga 2017. Sepanjang kariernya tersebut, ia menempati posisi kunci, mulai dari perencanaan produk, after sales, hingga penjualan dan pemasaran.

Koito bukan orang baru di dunia otomotif Indonesia. Ia merupakan salah seorang yang memperkenalkan Pajero Sport di Indonesia. Pada 2004, Koito ditugaskan oleh holding company Mitsubishi Corporation ke PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) sebagai Kepala Unit Product Planning di Project Coordination Office. KTB merupakan perusahaan pemegang merek Mitsubishi di Indonesia.

Terpilihnya Koito sebagai orang nomor satu Nissan di Indonesia dilatarbelakangi aliansi Nissan-Mitsubishi pada 2016. Ia merupakan salah seorang yang menangani aliansi tersebut. Saat itu, ia menjabat sebagai General Manager departemen Global After Sales Planning di Mitsubishi Corporation Head Quarter.

Dalam memimpin Nissan di Indonesia, Koito membawa misi khusus. Salah satunya adalah mendongkrak penjualan Nissan dan Datsun. Selain itu, kedatangannya ke Indonesia sekaligus memperkenalkan konsep “mobil pintar” atau Intelligent Mobility, yaitu sebuah konsep yang menawarkan kendaraan pintar.

Warta Ekonomi mewawancarai Koito secara khusus di kantornya pada Rabu (19/7/2017) untuk membedah lebih dalam NMI di bawah kepemimpinannya. Berikut petikan wawancara Koito dengan reporter Warta Ekonomi, Mochamad Januar Rizki dan Sufri Yuliardi (fotografer. 

Apa yang menjadi visi dan misi Anda memimpin Nissan ke depan?

Selama saya bekerja di sini, saya sangat termotivasi karena kami punya tantangan besar untuk meningkatkan performa Nissan di Indonesia. Ada tiga hal besar yang harus kami lakukan agar produk Nissan semakin dikenal di Indonesia.

Pertama, kami ingin memperkuat brand Nissan di Indonesia. Sebelum datang ke Nissan, saya sudah bekerja di Indonesia selama sebelas tahun. Saya tidak punya pandangan apa pun mengenai Nissan di Indonesia saat itu. Saat ini, kondisinya sudah jauh berbeda. Hampir semua orang di Indonesia sudah tahu bahwa Nissan adalah sebuah brand kendaraan. Jadi, tugas saya di sini utamanya adalah membentuk image Nissan, yaitu produk kendaraan seperti apa kepada masyarakat Indonesia.

Kemudian yang kedua, kami juga ingin meningkatkan penjualan dengan penguatan produk dan distribusi. Target kami ingin memberikan kepuasan kepada para konsumen. Dalam prinsip saya, kepuasan konsumen adalah kunci utama dalam sebuah bisnis.

Saat ini, kami ada dua dealer, yaitu Indomobil dan Mitra Pinasthika Mustika (MPM). Ke depannya, kami juga akan bekerja sama dengan dealer lain untuk memperluas area penjualan Nissan di Indonesia.

Lalu yang ketiga, kami ingin semakin dekat dengan para pelanggan. Kami ingin bersentuhan langsung dengan konsumen agar kami bisa tahu kebutuhan yang mereka inginkan. Salah satu caranya adalah dengan peningkatan layanan purnajual (aftersales). Kami ingin memberi kepuasan kepada para pelanggan dengan menjamin ketersediaan barang dan meningkatkan kualitas pelayanan.

Image Nissan seperti apa yang ingin Anda bentuk di Indonesia?

Saya ingin membuat diferensiasi mengenai brand ini (Nissan) di Indonesia. Nissan dikenal secara global sebagai kendaraan advance technology. Konsep ini yang ingin kami bawa ke Indonesia. Kami memberi nama konsep ini dengan Intelligent Mobility.

Intelligent Mobility adalah pembeda Nissan dengan kendaraan lain. Konsep ini dirancang agar kendaraan Nissan dapat mengambil peran dalam menangani isu-isu penting di masa depan, seperti perubahan iklim, kemacetan, kecelakaan, hingga polusi udara. 

Kendaraan yang diproduksi Nissan dirancang untuk mengatasi tantangan tersebut. Kami akan menggunakan teknologi-teknologi tinggi yang dipasang di setiap kendaraan Nissan.

Apa itu cocok dengan pasar Indonesia bila dilihat dari sisi harga dan kondisi lalu lintas Indonesia?

Saat ini, kami, Nissan dan Datsun, punya beragam jenis model dan harga. Kendaraan yang paling tinggi adalah Elgrand, premium model hingga model yang harganya paling terjangkau, Datsun. Dengan begitu, setiap model Nissan sudah meng-cover seluruh segmen. Jadi, itu sangat memungkinkan bagi kami untuk meningkatkan penjualan di Indonesia.

Intelligent Mobility terbagi menjadi tiga, yaitu Intelligent Driving, Intelligent Power, dan Intelligent Integration. Kami menggunakan teknologi-teknologi yang dapat memudahkan konsumen dalam berkendara. Contohnya, kami memasang monitor yang dapat melihat 360 derajat sehingga dapat memudahkan pengemudi saat melaju hingga memarkirkan kendaraannya. Lalu, ada juga teknologi yang bisa memantau permukaan jalan sehingga pengemudi dapat mengetahui kondisi jalan bergelombang yang berpotensi mengganggu kestablian mobil. Selain itu, kami menggunakan bahan bakar kendaraan yang tenaganya 100% dari listrik.

Apa Intelligent Mobility sudah diterapkan di Indonesia?

Sebagian sudah ada, seperti around view monitor dan hill start assist yang bisa rem kendaraan saat melaju di tanjakan supaya mobil enggak berjalan mundur.

Bagaimana menurut Anda mengenai pasar Indonesia dengan konsep Intelligent Mobility?

Menurut saya, hingga saat ini, masyarakat Indonesia belum terlalu peduli dengan konsep mobil pintar atau berteknologi tinggi seperti Intelligent Mobility. Jadi, peran saya di sini juga sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai Intelligent Mobility. Saya ingin menekankan kepada masyarakat bahwa Intelligent Mobility bukan sekadar tampilan pada mobil, melainkan bagaimana berkendara yang aman dan juga lebih ramah lingkungan.

Bagaimana Anda melihat perubahan pasar otomotif Indonesia saat ini dengan pertama kali Anda bekerja di Indonesia pada 2004?

Sesungguhnya, pasar otomotif Indonesia berubah sangat besar saat saya datang pertama kali ke sini dibandingkan saat ini. Secara total volume, penjualan juga meningkat drastis dibandingkan pada 2004 ketika terjadi pencabutan subsidi BBM (bahan bakar minyak–Red) dan perlambatan ekonomi.

Saat itu, penjualan kendaraan belum sebesar sekarang ini. Penjualan mobil di Indonesia saat ini sudah mencapai angka 1 juta unit per tahun. Ini merupakan jumlah terbesar di Asia Tenggara. Pasar otomotif Indonesia juga stabil. Namun, dibandingkan dengan populasi penduduk yang berada di peringkat 4 dunia, rasio kendaraan Indonesia masih rendah. Ini menandakan potensi pasar mobil Indonesia masih sangat besar.

Penjualan mobil di Indonesia tumbuh di angka 1 juta dalam beberapa tahun terakhir. Bagaimana Anda melihat kondisi tersebut? 

Meski flat, tetapi ini masih pasar yang sangat besar. Buktinya, segmen passenger masih terus tumbuh penjualannya. Salah satunya dipengaruhi Low Cost Green Car (LCGC), di samping tentunya kelas Multi Purpose Vehicle (MPV). Negara ini adalah pasarnya MPV, mungkin tren ini tidak akan berubah dalam waktu dekat. Di sisi lain, segmen Sport Utility Vehicle (SUV) meningkat karena fungsinya yang adaptif, terutama pada beberapa kondisi jalan.

Jadi apa artinya angka penjualan itu buat Anda?

Saya yakin dengan dengan perencanaan solid untuk Nissan dan Datsun di Indonesia, produk yang tepat, rencana penetrasi segmen baru, serta peningkatan jumlah jaringan serta layanan kepada para pelanggan, kami berada di jalur yang tepat untuk mengejar tujuan bisnis di Indonesia. Ini adalah tantangan yang besar bagi kami.

Apakah artinya penguasaan pangsa pasar 3% seperti yang Anda targetkan tetap akan tercapai?

Iya, saya optimistis target tersebut akan tercapai tahun ini. Sampai saat ini, realisasi bisnis kami masih sejalan dengan rencana awal. Kami akan berupaya memperkuat penetrasi pasar di Indonesia dengan meningkatkan brand image dan layanan purnajual kepada konsumen.

Seberapa penting bahasa Indonesia bagi Anda? 

Menggunakan bahasa Indonesia punya peran penting untuk penjualan. Kalau saya ke motor show atau pameran, konsumen dapat langsung mengerti jika saya pakai bahasa Indonesia. Ini sebagai bentuk pendekatan saya ke konsumen Indonesia secara langsung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Moch Januar Rizki
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: