Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menangkap Peluang Investasi di Reksa Dana Pendapatan Tetap

Menangkap Peluang Investasi di Reksa Dana Pendapatan Tetap Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tahun ini, investasi reksa dana pendapatan tetap diprediksi memberikan imbal hasil yang lebih menarik. Beragam faktor positif dari domestik masih akan terus mendukung pertumbuhan pasar obligasi Indonesia. 

Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Ezra Nazula mengatakan diperkirakan inflasi di tahun 2018 akan berada di kisaran 3,3% sampai 4,2%. Dengan tingkat inflasi di level tersebut, tingkat imbal hasil investasi di Indonesia yang 6% masih akan menarik investor asing untuk berinvestasi di pasar obligasi Indonesia.  

Tentunya, faktor tingkat inflasi yang terjaga, kenaikan peringkat sovereign rating dan aliran dana investor asing, lanjutnya, masih akan menjadi faktor dominan yang akan ikut mendorong kinerja pasar obligasi Indonesia.

Sementara dari sisi global, Ezra meyakini bahwa ada beberapa faktor yang masih harus dicermati, seperti reformasi perpajakan dan kenaikan suku bunga Amerika Serikat oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed).  

"Di tahun 2018, diperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak dua kali, masing-masing 25 basis poin (bps). Selain itu, diumumkannya Jerome Powell sebagai Fed Chairman yang baru menggantikan Janet Yellen disambut gembira oleh pasar," katanya di Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Lebih lanjut dirinya mengatakan para pelaku pasar memperkirakan karakter Powell yang cenderung lebih berhati-hati akan membuat pengambilan keputusan kebijakan kenaikan suku bunga menjadi lebih smooth dan dilakukan secara gradual, sambil mencermati perkembangan dan dampak yang terjadi.

Bagi investor yang ingin berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap dengan tujuan untuk menyeimbangkan portofolio, Ezra menyarankan untuk memilih instrumen investasi di obligasi tenor pendek dengan tingkat volatilitas yang rendah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: