Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2018, Jabar Gulirkan Program Citarum Harum

2018, Jabar Gulirkan Program Citarum Harum Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Awal tahun 2018, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat ingin segera merealisasikan beberapa program besar seperti proses lanjutan pembangunan Ciletuh yang belum tuntas karena kawasan tersebut sangat luas. Kemudian, penyelesaian tahao awal oembangunan Bandara Kertajati, pembangunan Tol Bocimi termasuk lancarnya program pendidikan, kesehatan dan pertanian.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menyatakan bahwa secara khusus dirinya mengimbau agar semua pihak mendukung kelancaran program pembangunan Citarum Harum.

"Secara khusus saya ingin meminta dukungan semua pihak untuk lancarnya program Citarum Harum," kata Ahmad Heryawan kepada wartawan di halaman gedung Sate Bandung, Jumat malam (5/1/2017).

Sebagai lanjutan beberapa program yang lain tentu program Citarum Harum ini memiliki tantangan yang besar tapi kita tidak boleh menyerah. Salah satu upaya yang dilakukan dengan membangun budaya baru yaitu dengan menghormati air artinya tidak sedikitpun masyarakat yang mencemari air sehingga ke depan membutuhkan sosialisasi yang masif.

"Perlu penataan rumah-rumah yang berada di kawasan Daerah aliran Sungai (DAS) Citarum," ungkap Gubernur Jabar.

Sejauh ini masih ditemukan masyarakat umum maupun pelaku agribisnis yang menghasilkan limbah rumah tangga termasuk limbah industri mencemaru DAS Citarum.

"Saya kira harus dimulai minimal masyarakat harus mengawalinya dengan mengetahui bahwa membuang sampah ke sungai adalah perbuatan yang salah," tegas Ahmad Heryawan.

Kang Aher sapaan Gubernur Jabar menjelaskan Pemprov dalam mengelorakan Citarum Harum ini menerapkan konsep Tidak yakni tidak menebang pohon di hulu, tidak membuang limbah ternak tetapi harus dimanfaatkan sebagai bio energi dan kompos, tidak membuang limbang rumah tangga kecuali sudah ditreatment, tidak membuang sampai ke sungai, dan bagi pelaku industri tidak membuang limbah industri ke sungai.

"Kalau semua pihak bersepakat untuk tidak mengotori sungai sedikitpun maka kita memiliki budaya baru yaitu menghormati sungai sehingga tetap bersih dari hulu sampai hilir," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: