Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kawasan Industri Ditargetkan Tarik Investasi Rp250,7 Triliun

Kawasan Industri Ditargetkan Tarik Investasi Rp250,7 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah menargetkan nilai investasi yang dapat ditarik dari kawasan industri tahun ini sebesar Rp250,7 triliun. Investasi itu diharapkann masuk di 13 kawasan industri atau kawasan ekonomi khusus (KEK).

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah telah memfasilitasi pembangunan sejumlah kawasan industri terpadu dengan fasilitas-fasilitas yang menunjang guna memudahkan para investor mengembangkan bisnisnya di Tanah Air.

"Pemerintah telah memberikan kemudahan berinvestasi di dalam kawasan industri, antara lain melalui pemberian insentif fiskal dan nonfiskal serta pembentukan satgas untuk penyediaan gas, listrik, air, SDM, lahan, dan tata ruang," Kata Airlangga, Sabtu (6/1/2018).

Airlangga menambahkan bahwa pengembangan kawasan industri juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dalam negeri serta mewujudkan Indonesiasentris.

"Pemerintah akan mengadakan roadshow kepada investor potensial dan rating agency agar mereka mengenal Indonesia dan mengetahui regulasi-regulasi yang sudah diperbaiki terkait penciptaan iklim investasi yang baik," tuturnya. 

Tiga belas kawasan industri yang dimaksudkan menarik investasi yaitu Morowali (Sulawesi Tengah), Sei Mangkei (Sumatera Utara), Bantaeng (Sulawesi Selatan), Java Integrated Industrial PortEstate Gresik (Jawa Timur), Kendal (Jawa Tengah), dan Wilmar (Banten).

Selanjutnya, Dumai (Riau), Konawe (Sulawesi Tenggara), Palu (Sulawesi Tengah), Bitung (Sulawesi Utara), Ketapang (Kalimantan Barat), Lhokseumawe (Aceh), dan Tanjung Buton (Riau). 

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: