Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

4 Krisis Memori yang Dihadapi Generasi Milenial

4 Krisis Memori yang Dihadapi Generasi Milenial Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Era digitalisasi secara tidak langsung telah menyeret manusia pada ketergantungan akan teknologi. Bahkan, dalam beberapa hal manusia tak dapat melakukan pekerjaan tanpa bantuan perangkat teknologi.

Salah satu contoh sederhana ketergantungan manusia terhadap teknologi adalah pada peranti elektronik gawai. Setiap gawai pasti dilengkapi dengan internal storage sebagai tempat penyimpanan media ataupun data. Kapasitas internal storage tersebut berbeda-beda di setiap gawai. Semakin besar kapasitas storage sebuah gawai, semakin banyak pula media atau data yang dapat disimpan.

Kapasitas storage yang besar menjadi keunggulan sebuah gawai di luar fungsi semestinya. Sebagai produk teknologi, storage juga sedikit banyak mempengaruhi perilaku manusia. Bagaimana storage dibutuhkan, bagaimana storage diandalkan, dan bagaimana manusia memperlakukan storage itu?

Berikut ini empat hal yang banyak dialami oleh manusia ketika berhadapan dengan storage dalam sebuah gawai, yaitu

1. Ponsel

Teknologi tak pernah lepas dari inovasi-inovasi. Sebelum muncul smartphone, telepon selular (ponsel) hanya berfungsi sebagai alat komunikasi untuk berkirim pesan singkat atau melakukan panggilan jarak jauh alias menelepon.

Internal storage pun hanya diperuntukkan menyimpan kontak dan pesan sehingga kapasitasnya tidak begitu besar. Bahkan, ada beberapa ponsel yang hanya mampu menampung 200 kontak dan 200 pesan.

Ketika jumlah pesan tersimpan sudah mencapai limit, saat ada pesan baru masuk maka pesan itu tidak dapat dibuka begitu saja, melainkan akan muncul perintah untuk menghapus beberapa pesan yang tersimpan terlebih dulu.

Setelah menghapus pesan-pesan lama, pesan baru pun terkadang tidak langsung masuk begitu saja sehingga menimbulkan keterlambatan pesan diterima.

2. Smartphone

Berkat inovasi, fungsi smartphone pun tidak hanya terbatas sebagai alat komunikasi. Dilengkapi kamera, smartphone juga dapat memotret dan menyimpan gambar atau video. Tidak cukup sampai di situ, jika hasil gambar atau video kurang memuaskan, ada aplikasi foto dan video editor yang bisa diunduh untuk memperbaiki kualitas gambar dan video. Berkirim pesan melalui aplikasi chatting dan masih banyak lagi hal lainnya yang menguras kapasitas internal storage, seperti menyimpan musik atau lagu dan game.

Beberapa smartphone bahkan menyediakan akses bagi eksternal storage yang biasanya berkapasitas lebih besar agar dapat menampung data lebih banyak. Namun, lagi-lagi ketika kapasitas storage sudah penuh sampai batas limit, data-data yang tersimpan pun perlu dihapus terlebih dulu agar dapat menyimpan data data yang baru.

Ternyata, kapasitas yang lebih besar pun tidak menjamin kecukupan dalam menyimpan data-data. Semakin besar kapasitas penyimpanan, semakin besar pula ukuran data-data yang disimpan dan semakin bervariasi pula data-data tersebut mengikuti inovasi dari produk sebuah teknologi.

3. Komputer/Laptop/Netbook

Komputer, laptop, atau netbook memiliki kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar dari smartphone meski ketiganya memiliki besaran kapasitas yang berbeda-beda. Oleh karena itu, jumlah data yang dapat disimpan pun dapat lebih banyak dan bervariasi. Bahkan, lagi-lagi karena multifungsi maka kapasitas penyimpanan dalam gawai satu ini terserap jauh lebih banyak daripada smartphone.

Sebagai contoh, jika di smartphone hanya dapat menyimpan beberapa video dengan kapastisas beberapa megabytes, di gawai ini bisa menyimpan satu video dengan kapasitas hingga gigabytes. Bahkan mungkin, ada beberapa yang ketika kapasitas penyimpanan di smartphone-nya penuh, tetapi tidak ingin menghapus data yang ada maka mereka akan memindahkan data-data lama ke komputer, laptop, atau netbook mereka.

4. Flashdisk dan Hardisk

Dua storage ini dapat dikatakan menjadi sebuah alternatif. Akan tetapi, sejak keberadaan hardisk, flashdisk cenderung digunakan sebagai perantara transfer data, alih-alih digunakan untuk menyimpan data secara lama atau permanen. Hal ini juga dikarenakan kapasitas flashdisk yang tidak jauh lebih besar dari storage komputer, laptop, atau netbook.

Lain lagi halnya dengan hardisk yang minimal kapasitas penyimpannya 500 gigabytes atau 0,5 terabytes. Hardisk malah cenderung dijadikan sebagai tempat penyimpanan akhir. Ketika penyimpanan di storage komputer, laptop, atau netbook sudah tak terbendung, data-data akan dipindahkan dan disimpan di hardisk.

Akan tetapi, butuh berapa banyak hardisk ketika semakin banyak data yang harus, perlu, dan ingin disimpan?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fauziah Nurul Hidayah
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: