Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tantangan Besar Indonesia: Pembangunan Infrastruktur Jalan, Listrik, dan Air

Oleh: Chris Heathcote, Chief Executive Officer Global Infrastructure Hub

Tantangan Besar Indonesia: Pembangunan Infrastruktur Jalan, Listrik, dan Air Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang kuat sebesar 4.6% per tahun dalam satu dasawarsa terakhir. Agar kinerja tersebut dapat berlanjut, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur di berbagai sektor. Pemerintah Indonesia tampak menyadari pentingnya hal ini sehingga melipatgandakan anggaran pembangunan infrastruktur 2017 menjadi Rp347 triliun. Ini merupakan kabar baik. Akan tetapi, pertanyaannya adalah apakah investasi yang dianggarkan Indonesia sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan?

Global Infrastructure Hub (GI Hub) belum lama ini meluncurkan Global Infrastructure Outlook, sebuah studi yang memperkirakan kebutuhan investasi infrastruktur di 50 negara sampai dengan 2040. Studi yang dikembangkan bersama Oxford Economics tersebut meninjau kebutuhan infrastruktur di tujuh sektor, yaitu jalan, rel kereta api, bandara, pelabuhan, listrik, air, dan telekomunikasi. Indonesia termasuk dalam studi tersebut dan diperkirakan akan memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat serta laju urbanisasi tercepat di dunia. 

Saat ini, seluruh negara termasuk Indonesia dihadapi dengan populasi global yang semakin meningkat. Pertumbuhan populasi dunia diperkirakan akan meningkat 25% atau setara dengan 2 miliar orang hingga 2040. Semakin banyak orang yang tinggal di perkotaan, di satu sisi berdampak positif dalam meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi, tapi di sisi lain juga semakin membebani infrastruktur yang sudah ada. Oleh sebab itu, penyediaan infrastruktur berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat menjadi tantangan bagi pemerintah di seluruh dunia saat ini.

Khusus untuk Indonesia, Global Infrastructure Outlook menunjukkan bahwa demografi negara kepulauan ini akan berubah secara dramatis hingga 2040. Hal itu disebabkan oleh urbanisasi yang terus meningkat dengan populasi perkotaan yang diperkirakan bertumbuh dari 54% pada 2015 menjadi 88% pada 2040. Populasi Indonesia secara keseluruhan diperkirakan akan bertambah sebanyak 21% atau setara dengan penambahan 55 juta orang. Sementara itu, PDB Indonesia diperkirakan mencapai tiga kali lipat dalam periode yang sama.

Outlook juga menunjukkan bahwa Indonesia diharapkan dapat memenuhi 96% kebutuhan belanja infrastrukturnya. Indonesia perlu menginvestasikan 1,7 triliun dolar di bidang infrastruktur hingga 2040 untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur seiring bertambahnya populasi. Outlook juga mengungkapkan bahwa infrastruktur jalan membutuhkan investasi terbesar hingga 2040, diikuti oleh listrik, air, dan telekomunikasi. Infrastruktur listrik dan jalan berkontribusi hampir 80% dari kebutuhan investasi Indonesia yang diperkirakan sebesar 1.7 triliun dolar tersebut.

Apabila dibandingkan dengan tren investasi Indonesia saat ini, kesenjangan investasi terbesar ada pada sektor infrastruktur air. Outlook memperkirakan Indonesia akan mengalokasikan 144 miliar dolar untuk pembangunan infrastruktur air, sedangkan investasi yang diperlukan sebenarnya untuk memenuhi kebutuhan adalah 209 miliar dolar (45% lebih banyak dari investasi yang dicadangkan saat ini).

Menggaet Investasi dari Sektor Swasta

Investasi infrastruktur dapat membawa perbaikan jangka panjang yang signifikan dalam hal produktivitas, meningkatan kompetisi antarnegara, dan membawa kemakmuran. 

Proyek yang kuat dan terencana baik dapat memperbesar potensi pasokan jangka panjang dari negara-negara maju dan berkembang. Penelitian IMF mengungkapkan bahwa dengan menginvestasikan 1% lebih banyak dari PDB ke dalam modal publik dapat memberikan dorongan kepada PDB hingga 2.5% dalam jangka panjang. Demi mewujudkan manfaat-manfaat produktivitas ini, proyek-proyek infrastruktur perlu dipilih secara hati-hati, sejalan, dan mendukung perencanaan ekonomi, serta melalui proses pendanaan yang efisien.

Sektor swasta dan pemerintah memiliki peran yang besar dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur Indonesia. Global Infrastructure Hub bekerja sama dengan sebuah universitas di Perancis, EDHEC Risk Institute, menemukan dalam survei investor 2017 (akan segera dirilis) bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar yang paling aktif untuk investor infrastruktur dari sektor swasta.

GI Hub juga telah mempelajari lingkungan investasi dalam laporan berjudul "InfraCompass", yang meninjau kinerja negara dalam enam elemen paling penting untuk mendorong keberhasilan penyediaan infrastruktur, yaitu sebagai berikut.

  • Lembaga dan pemerintahan
  • Kerangka peraturan dan kompetisi
  • Izin, lisensi, dan akuisisi tanah
  • Perencanaan dan pemilihan
  • Pengadaan
  • Pelaksanaan dan operasi

"InfraCompass" menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kinerja relatif baik dalam hal perencanaan, tapi membutuhkan perbaikan dalam kerangka pemerintahan dan proses perizinan, seperti waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendapatkan izin bangunan.

Jelas bahwa ada beberapa perbaikan yang bisa dilakukan dalam hal persiapan proyek, terutama kerja sama pemerintah dengan sektor swasta. Salah satu langkah signifikan untuk menarik investasi swasta ialah menyediakan lingkungan peraturan yang stabil dengan aturan hukum yang kuat. Penelitian kami mengindikasikan bahwa hal ini adalah salah satu pendorong kuat bagi investor swasta untuk berinvestasi dalam infrastruktur.

Penelitian GI Hub mengungkapkan ada triliunan dolar investasi swasta yang siap dimobilisasi untuk mendanai infrastruktur baru. Kunci untuk membuka kesempatan tersebut adalah menyediakan alur proses proyek-proyek berkualitas untuk menarik minat dan komitmen investor.

Pada 2016, survei investor GI Hub bersama EDHEC yang berjudul "Barriers to Private Sector Investment in Emerging Markets" menemukan bahwa 65% dari investor infrakstruktur yang ada ingin meningkatkan alokasi mereka untuk infrastruktur dalam 3—5 tahun ke depan, tetapi 92% dari mereka merasa bahwa peluang investasi yang ada tidaklah mencukupi.

Ada tantangan-tantangan besar bagi Indonesia, sekaligus ada banyak peluang. Indonesia membutuhkan lebih banyak infrastruktur, begitu pula dukungan dari sektor swasta. Mempersiapkan proyek infrastruktur dengan lebih baik dan memastikan lingkungan yang mendukung terciptanya kerja sama antara pemerintah dengan swasta akan membantu memobilisasi investasi swasta mengalir ke Indonesia. Hal itu tentunya dapat mewujudkan infrastruktur baru yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: