Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakai Kostum Berbeda, Ridwan Kamil-Uu Resmi Daftar ke KPU

Pakai Kostum Berbeda, Ridwan Kamil-Uu Resmi Daftar ke KPU Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pasangan cagub dan cawagub Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum, hari ini, Selasa 9 Januari 2018 pkl 10.00 WIB resmi mendaftar ke KPUD Jawa Barat Jl. Garut, Kota Bandung.

Saat mendaftar ke KPUD, pasangan yang diusung oleh Partai Nasdem, PPP, PKB dan Hanura ini, berjalan kaki dari stadion Sidolig, dan diiringkan oleh sekitar 100 orang relawan dan simpatisan pendukung. Sebelumnya, di Sidolig Emil dan Uu melaksanakan sholat hajat, serta memohon restu dari orang tua dan keluarganya masing-masing.

Yang menarik dari pasangan Emil dan Uu adalah cara mereka memilih busana saat mendaftar. Di saat pasangan lain memilih mengenakan baju yang sama antara cagub dan cawagub, Emil dan Uu memilih untuk menggunakan baju yang berbeda satu sama lain.

Dalam kesempatan pendaftaran ke KPU Jawa Barat ini, Emil mengenakan jas warna krem dan bawahan dengan warna senada, dilengkapi peci hitam, sedangkan Uu memilih baju koko dan sarung dan peci haji berwarna putih.

Pemilihan busana yang berbeda tersebut sepertinya bukan tanpa alasan. Emil menyebutkan dengan mengenakan jas, untuk merepresentasikan dirinya yang berasal dari kawasan urban (perkotaan), sedangkan kawasan pedesaan diwakilli oleh Uu yang salah satu program andalannya saat menjadi Bupati Tasikmalaya, adalah Gerbang Desa atau Gerakan Bangun Desa. 

"Sedangkan penggunaan peci hitam dan putih dipilih keduanya, sebagai simbol atribut nasional yang telah lama digunakan sejak bangsa dan negara ini merdeka, khususnya saat digunakan oleh para pendiri bangsa dan negara sejak dulu hingga sekarang," papar Emil.

Lewat busana yang dikenakan pasangan ini ingin menegaskan latar belakang keduanya, dimana Emil merupakan perwakilan generasi milenial nasionalis perkotaan, sementara Uu datang dari kalangan pesantren.

"Pesannya, meski berbeda Keduanya tidak ingin bertentangan, tapi malah saling melengkapi," tegas Emil.

Saat mendaftar ke KPUD Jawa Barat, keduanya diiringkan oleh relawan dan pendukung yang terdiri dari keluarga, para ulama dari Tasik, Sukabumi, Subang, jajaran pengurus partai pengusung, dan perwakilan simpul relawan dari berbagai daerah di Jawa Barat.

Adapun, Ketua KPU Jabar, Yayat Hidayat yang didampingi komisioner lainnya, menegaskan pilgub Jabar bukan sekedar proses politik meraih kekuasaan, tapi juga tempat belajar berdemokrasi, baik bagi masyarakat Jawa Barat dan bangsa Indonesia maupum warga dunia. 

"Pemilu di Jabar merupakan pemilu terbesar di dunia. Lebih dari Australia dan Kanada. Atau setara Spanyol," ujar Yayat.

Yayat Juga mengungkap keinginannya untuk menjadikan Pilgub Jabar sebagai wahana wisata politik. Selain itu, pesta demokrasi ini harus menjadi edukasi dan wisata politik. 

"Harus bisa dinikmati oleh semua. Bisa ditonton enak, seperti teater atau liga champion. Kampanye juga ada nilainya dan bisa dinikmati masyarakat," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: