Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Selangkah Lebih Maju dari AS Soal Artificial Intelligence?

China Selangkah Lebih Maju dari AS Soal Artificial Intelligence? Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dua ekonomi terbesar di dunia berada di garis depan dalam upaya pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence, namun dewan juri masih belum dapat menentukan negara mana yang memimpin perlombaan tersebut, menurut sebuah start up dengan kehadirannya di Amerika Serikat dan juga China.

"Saya pikir ini masih hari-hari awal, China mungkin mengarah ke ujung ritel dan konsumen, sementara AS mungkin memimpin mengemudi otonom untuk saat ini," ujar Daniel Tu, presiden dan chief product and platform officer di Gen.Life, Senin Konferensi UBS Greater China di Shanghai, sebagaimana dikutip dari CNBC, Selasa (9/1/2018).

Gen.Life adalah start up yang menggunakan teknologi seperti A.I. untuk mengukur risiko dan memperbaiki harga dan distribusi produk asuransi. Perusahaan berusia satu tahun ini didukung oleh perusahaan asuransi besar seperti AIA and American Family Insurance.

“Dalam hal dukungan pemerintah, bagaimanapun, Cina nampaknya memiliki keunggulan,” ungkap Tu.

“Dewan Negara China pada bulan Juli 2017 menetapkan sebuah tujuan untuk memperluas A.I. menjadi industri senilai $150 miliar dalam beberapa tahun ke depan dan mengubah negara tersebut menjadi pusat inovasi untuk A.I. pada tahun 2030,” South China Morning Post melaporkan.

Di negeri Paman Sam, akademisi seperti Presiden MIT L. Rafael Reif telah meminta upaya kolektif yang lebih besar oleh pemerintah, perusahaan dan masyarakat untuk memimpin pengembangan artificial intelligence, catat Tu, seorang mantan eksekutif konglomerat keuangan Cina, Ping An.

"Ada rasa urgensi di dalam institusi akademis terkemuka di Amerika Serikat tentang kurangnya kebijakan sentral dan koheren oleh pemerintah pusat, sedangkan di China, jika Anda melihat White Paper oleh Dewan Negara China baru-baru ini mengenai AI, jelas bahwa China memiliki visi yang jelas tentang bagaimana mereka ingin mengembangkan artificial intelligence," ujar Tu.

"Tapi saya pikir ini masih hari-hari awal." pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: