Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei BI: Tekanan Harga Meningkat di Maret, Juni, dan Desember

Survei BI: Tekanan Harga Meningkat di Maret, Juni, dan Desember Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Survei terhadap konsumen yang dilakukan Bank Indonesia menyebutkan tekanan kenaikan harga diperkirakan mulai meningkat pada Maret mendatang. Hal ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH)  harga tiga bulan mendatang yang naik 2,3 poin menjadi 173,2.

"Konsumen memperkirakan kenaikan harga disebabkan oleh keterbatasan ketersediaan barang, terutama bahan makanan," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman di Jakarta, Senin (8/1/2018). Dia mengatakan, secara regional, kenaikan IEH terjadi di 12 kota dengan kenaikan tertinggi di Kota Semarang dan Pontianak.

Tekanan kenaikan harga diperkirakan juga meningkat enam bulan mendatang atau hingga Juni 2018. Hal ini terlihat dari kenaikan IEH sebesar 178,4. Menurut dia, kenaikan harga tersebut diperkirakan akibat faktor musiman yakni meningkatnya permintaan terhadap barang dan jasa pada Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. 

"Konsumen juga memprediksi tekanan kenaikan harga pada Desember 2018 meningkat," ujarnya. Hal itu tercermin dari IEH pada Desember sebesar 178,6, lebih tinggi dibandingkan sebesar 176 pada bulan sebelumnya.

Agusman menuturkan, kekhawatiran konsumen terhadap potensi kenaikan harga tarif tenaga listrik (TTL) dan bahan bakar minyak (BBM) pada Desember 2018 menjadi faktor utama yang mendorong ekspektasi kenaikan harga.

Di sisi lain, BI juga memperkirakan tekanan inflasi pada Januari 2018 mengalami peningkatan tercermin dari peningkatan IEH pada Januari 2018 sebesar 170 atau lebih tinggi dari 169,3 pada bulan sebelumnya.

Berdasarkan survei BI, konsumen memperkirakan kenaikan harga disebabkan terbatasnya pasokan bahan makanan, terutama beras seiring panen raya yang diprediksi baru terjadi pada akhir kuartal I/2018. "Selain itu, disebabkan oleh kekhawatiran rumah tangga akan adanya kebijakan pemerintah untuk menarikan tarif tenaga listrik dan harga BBM pada awal 2018," kata Agusman. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: