Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pilkada 2018 Tak Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Sumut

Pilkada 2018 Tak Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Sumut Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -
Secara keseluruhan, Pilkada tidak akan berpengaruh banyak terhadap perputaran uang maupun roda ekonomi di wilayah Sumatera Utara. Hanya saja akan berdampak dari belanja partai terkait dengan Pilkada memang akan memberikan pengaruh. 
 
Namun ekspektasi pertumbuhan ekonomi di wilayah ini diperkirakan tidak akan berlari signifikan. Pertumbuhan ekonomi Sumut di tahun yang kebetulan masa masa Pilkada terasa masih akan sulit mencapai tumbuh 5.5%. Hal ini dikatakan pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Selasa (9/1/2018).
 
"Bahkan menurut hemat saya bisa mencapai 5.3% saja sudah cukup bagus. Dan saya pikir pencapaian sebesar itu di tahun 2018 sudah terbilang maksimal. Jadi tidak ada yang bisa diharapkan terlalu jauh dengan kehadiran pilkada serta dampaknya terhadap laju pertumbuhan ekonomi di wilayah ini," katanya.
 
Dikatakannnya, belanja partai memang akan membuat konsumsi masyarakat mengalami kenaikan. Akan tetapi angkanya terbatas. Pemulihan harga komoditas masih menjadi motor penggerak utama pemulihan belanja masyarakat. Akan tetapi, hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini. Efek pilkada serentak secara parsial memang akan membuat sejumlah dunia usaha menggeliat.
 
"Misalkan saja, usaha periklanan, percetakan maupun cetak spanduk/sablon. Usaha seperti ini akan mendapatkan berkah besar dari hajatan pilkada. Jadi sebaiknya memang pengusaha di bidang ini memanfaatkan betul momen momen seperti ini untuk meningkatkan penjualan. Maklum momennya tidak tiap tahun terjadi," ujarnya.
 
Kalau belanja partai akan mempengaruhi pengusaha sembako. Maka efek belanja dari sektor ini sangat sedikit. Karena sembako kebutuhan pangan pokok. Belanja yang besar di sembako tidak akan memberikan efek besar terhadap total belanja sembako.
 
"Karena toh kalaupun ada belanja sembako dalam jumlah besar, sudah barang pasti hal tersebut akan membuat masyarakat lebih berhemat berbelanja sembako. Artinya jika ada sumbangan sembako, secara otomatis hal tersebut juga akan mengganti total belanja sembako masyarakat yang menerima sumbangan," ujarnya.
 
Yang paling penting, jelasnya, adalah menjaga agar Sumut tetap kondusif selama hajatan pilkada. Dengan demikian tidak ada lagi kekuatiran akibat gesekan yang mungkin timbul akibat iklim politik yang mulai memanas.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: