Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Cryptocurrency Terbesar di Korea Selatan Terpaksa Gulung Tikar, Kenapa Ya?

Bursa Cryptocurrency Terbesar di Korea Selatan Terpaksa Gulung Tikar, Kenapa Ya? Kredit Foto: Reuters/Kim Kyung-Hoon/File Photo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa cryptocurrency terbesar di Korea Selatan akhirnya digerebek oleh polisi dan agen pajak pada pekan ini karena tuduhan penghindaran pajak, orang-orang yang mengetahui penyelidikan tersebut mengatakan pada hari Kamis (11/1/2018).

"Beberapa pejabat dari Kantor Pelayanan Pajak Nasional menggerebek kantor kami minggu ini," tutur seorang pejabat di Coinone, sebuah bursa cryptocurrency utama di Korea Selatan, kepada Reuters.

"Polisi setempat juga telah menyelidiki perusahaan kami sejak tahun lalu, mereka berpikir apa yang kita lakukan adalah berjudi," ungkap pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim. Dia mengatakan Coinone bekerja sama dengan penyelidikan tersebut, sebagaimana dikutip dari CNBC, Kamis (11/1/2018).

Bithumb, operator mata uang virtual terbesar kedua di Korea Selatan, juga digerebek oleh otoritas pajak pada hari Rabu.

"Kami diminta oleh petugas pajak untuk mengungkapkan dokumen dan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan kami," tutur seorang pejabat di Bithumb, meminta anonimitas karena kepekaan masalah tersebut.

Otoritas keuangan Korea Selatan sebelumnya mengatakan bahwa mereka memeriksa enam bank lokal yang menawarkan rekening mata uang virtual ke institusi, di tengah kekhawatiran meningkatnya penggunaan aset semacam itu yang dikahwatirkan dapat menyebabkan lonjakan aksi kejahatan.

Tindakan keras terhadap operator berbasis di Seoul dari beberapa pertukaran mata uang virtual tersibuk di dunia datang saat pemerintah mencoba untuk menenangkan permintaan akan hausnya perdagangan cryptocurrency pada ekonomi terbesar keempat di Asia tersebut.

Lonjakan sebesar 1.500 persen Bitcoin tahun lalu telah memicu permintaan besar akan cryptocurrency di Korea Selatan, sehingga menarik minat mahasiswa hingga ibu rumah tangga dan memicu kekhawatiran dari otoritas Korea Selatan tentang kecanduan yang dianggap sebagai aktivitas perjudian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: