Yogyakarta Akan Tambah Lima Puskesmas Pelaksana Mandiri

Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta berencana menambah lima puskesmas yang berstatus sebagai Puskesmas Pelaksana Mandiri pada tahun ini untuk penanggulangan tuberculosis.

"Tahun ini ada tambahan lima lagi setelah pada pertengahan tahun lalu ada empat puskesmas yang ditetapkan sebagai puskesmas pelaksana mandiri," kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu di Yogyakarta, Minggu (14/1/2018).

Kelima puskesmas yang akan ditetapkan sebagai puskesmas pelaksana mandiri pada tahun ini adalah Puskesmas Gondomanan, Wirobrajan, Danurejan I, Danurejan II dan Kotagede I. Dengan menyandang status sebagai puskesmas pelaksana mandiri, maka puskesmas tersebut dapat menyediakan layanan diagnosis dan pengobatan tuberculosis.

"Biasanya, puskesmas yang belum berstatus sebagai pelaksana mandiri hanya bisa melakukan pengambilan sampel dahak dari pasien yang diduga menderita tuberculosis dan mengirimkannya ke puskesmas rujukan mandiri untuk didiagnosis melalui laboratorium," kata Endang.

Di Kota Yogyakarta, sudah ada empat puskesmas yang berstatus sebagai puskesmas rujukan mandiri yaitu Puskesmas Mergangsan, Tegalrejo, Jetis dan Umbulharjo I. Sisanya, masih ada 10 puskesmas yang berstatus sebagai puskesmas satelit.

"Harapannya, semuanya bisa menjadi puskesmas pelaksana mandiri. Kami lakukan secara bertahap," kata Endang.

Endang menyebut, penanggulangan tuberculosis akan lebih cepat apabila seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Yogyakarta dapat melakukan diagnosis dan pengobatan secara mandiri. Sesuai target nasional, pada 2020 penurunan angka kesakitan karena TB ditetapkan sebesar 30 persen dan angka kematian sebear 40 persen dibanding 2014 sehingga Indonesia bebas TB pada 2050.

Dan berdasarkan perkiraan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, akan ada 1.381 kasus TB pada 2017 dengan jumlah kasus baru yang terdeteksi 621.