Ekspor Jatim Naik 3,49%, Perhiasan Logam Mulia Penyumbang Terbesar

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencatat nilai ekspor provinsi ini sepanjang 2017 mengalami peningkatan 3,49 % dibandingkan tahun sebelumnya. Ada tiga komoditas tercatat masih menjadi penyumbang terbesar ekspor provinsi ini. 

"Ekspor pada 2017 mencapai USD19,61 miliar dibandingkan ekspor pada 2016 sebesar USD18,95 miliar," seperti dikutip Warta Ekonomi dalam Berita Resmi Statistik (BRS), Selasa (16/1/2018).

Kenaikan ekspor tersebut dipengaruhi oleh tiga komoditas utama Jawa Timur. Di antaranya perhiasan logam mulia dengan nilai USD2,16 miliar atau 11,01% dari total ekspor Jawa Timur. Peringkat kedua diduduki minyak petroleum mentah dengan nilai sebesar USD1,17 miliar atau 5,94% dari total ekspor. Sementara peringkat ketiga adalah tembaga dimurnikan untuk katoda dan bagian dari katoda dengan nilai ekspor sebesar USD1,07 juta atau 5,48% dari total ekspor.

Di sisi lain, impor juga mengalami kenaikan 18,94 % atau mencapai USD22,11 miliar dibandingkan impor 2016 sebesar USD18,59 miliar. Kenaikan impor tersebut juga dipengaruhi oleh tiga komoditas yakni bahan bakar motor lainnya, tanpa timbal dengan nilai USD1.007,83 juta atau 4,56% dari total impor Jawa Timur. Peringkat kedua diduduki kondensat dengan nilai sebesar USD876,37 juta atau 3,96% dari total impor.

Sementara peringkat ketiga adalah bungkil dan residu padat lainnya, dihancurkan maupun tidak atau berbentuk pelet, hasil dari ekstraksi minyak kacang kedelai dengan nilai impor sebesar USD655,23 juta atau berperan 2,96% dari total impor.