Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Najib Razak Kritisi Hubungan Malaysia-Singapura Semasa Mahathir Mohamad

Najib Razak Kritisi Hubungan Malaysia-Singapura Semasa Mahathir Mohamad Kredit Foto: Reuters/Edgar Su/File Photo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Najib Razak Perdana Menteri Malaysia  memuji hubungan negaranya yang terjalin baik dengan negara tetangga Singapura pada hari Selasa, namun menambahkan sebuah gairah untuk saingan terdekatnya dalam pemilihan yang akan datang.

"Kami percaya pada hubungan baik dengan tetangga kita, dengan Singapura, dan kami telah membuktikan bahwa kita dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat jika kita bekerja sama," ungkap Najib pada sebuah konferensi pers di Singapura, sebagaimana dikutip dari Fox News, Selasa (16/1/2018).

"Sisi lain mungkin punya ide lain. Kita tentu tidak ingin kembali ke era diplomasi konfrontatif dan retorika yang buruk diantara kedua negara kita," tuturnya.

"Itu adalah era yang ingin kita lupakan," ujarnya.

Saingan terdekat Najib adalah eks Perdana Menteri Mahathir Mohamad (92) yang memimpin koalisi oposisi Malaysia. Mahathir memimpin Malaysia selama 22 tahun sebelum mengundurkan diri pada tahun 2003. Selama masa jabatannya, sering terjadi pertukaran tajam dengan negara tetangga Singapura dan perdana menteri pertamanya, Lee Kuan Yew.

"Berbicara dengan Lee Kuan Yew adalah urusan sepihak," Mahathir menulis dalam memoarnya.

"Gaya percakapannya, seperti sikapnya saat berbicara dengan Parlemen Malaysia saat menjadi anggota, adalah untuk memberi ceramah kepada pendengarnya tentang apa yang benar dan apa yang salah," tambah Mahathir.

Najib berbicara di sela-sela Retret Pemimpin Singapura-Malaysia ke-8. Pertemuan tahunan merupakan kesempatan bagi tetangga untuk memperkuat ikatan mereka.

Kali ini, para pejabat membahas isu air dan pendidikan. Mereka juga menandatangani kesepakatan untuk sambungan kereta api berkecepatan tinggi baru yang akan selesai pada 2024. Ini akan memudahkan lalu lintas di jalan lintas utama yang menghubungkan negara-negara tersebut, yang melihat lebih dari 300.000 penyeberangan per hari.

"Hubungan bilateral kita dalam kondisi sangat baik, kedua belah pihak telah dapat bekerja sama dengan baik," ungkap Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada hari Selasa.

Singapura dan Malaysia secara singkat bergabung pada tahun 1963, namun berantakan setelah bentrok pada isu-isu seperti hak-hak etnis Melayu.

Pemilu Malaysia dijadwalkan pada bulan Agustus. Organisasi Nasional Melayu Bersatu Najib adalah barisan pendukung koalisi Front Nasional yang berkuasa di Malaysia namun dukungannya telah berkurang dalam dua pemilihan terakhir. Najib kehilangan suara mayoritasnya dibandingkan opoisisi pemungutan suara untuk pertama kalinya pada tahun 2013. Mahathir masih berpengaruh di kalangan Muslim etnik Melayu yang menyumbang sekitar 60 persen dari 32 juta orang di Malaysia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: