Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi: Program Padat Karya Tunai Irigasi Tambah Lapangan Kerja

Jokowi: Program Padat Karya Tunai Irigasi Tambah Lapangan Kerja Kredit Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warta Ekonomi, Tasikmalaya -

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meninjau lokasi program padat karya tunai irigasi, di Desa Kersanagara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (16/1). 

Jokowi mengatakan program "Ini seminggu saja belum tapi progresnya cepat sekali," ungkap Presiden dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (17/1/2018)

Lanjutnya, Jokowi menyatakan bahwa program Padat Karya Tunai ini akan menambah lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar. 

Sementara untuk Provinsi Jawa Barat, P3-TGAI dilaksanakan di 711 lokasi di 19 kabupaten dengan nilai anggaran Rp160 Miliar yang melibatkan 15 orang per lokasi bekerja selama 2 hingga 3 bulan. 

Selain itu, Menteri Basuki mengatakan melalui program ini memberikan banyak manfaat yang langsung dirasakan masyarakat, diantaranya semakin banyak uang beredar di masyarakat, sehingga diharapkan tingkat konsumsi, daya beli masyarakat desa semakin naik. 

Diungkapkan Menteri Basuki, para petani yang bekerja tersebut dibayar dengan upah Rp60 ribu per hari untuk asisten tukang dan Rp80 ribu per hari untuk tukang, sesuai dengan standar upah di daerah tersebut. Untuk di Tasikmalaya dan daerah Jawa Barat lainnya, upah tersebut dibayarkan setiap pekan yakni pada hari Kamis. 

"Di seluruh Indonesia ada 5.000 lokasi untuk P3-TGAI dengan anggaran Rp1,12 triliun. Sekitar 15%-nya ada di Jawa Barat. Menyerap tenaga kerja sekitar 500 ribu orang, yang bekerja selama 50 hari," kata Menteri Basuki. 

Dengan P3TGAI, Pemerintah berupaya meningkatkan partisipasi petani dalam perbaikan dan peningkatan jaringan irigasi sekaligus memberikan tambahan penghasilan bagi para petani tersebut.

"Biasanya para petani, setelah masa tanam, pergi ke kota untuk mencari pekerjaan lain. Tapi, dengan adanya program Padat Karya ini, mereka jadi tidak perlu pergi kemana-mana. Justru mereka membangun desanya lewat pembangunan saluran irigasi tersier dan mendapatkan upah yang cukup," ujar Menteri Basuki.

Selain P3-TGAI, program padat karya Kementerian PUPR lainnya untuk mendukung ketahanan pangan nasional yakni operasi dan pemeliharaan irigasi. Total anggarannya sebesar Rp1,6 triliun dimana alokasi belanja upah Rp664,2 miliar dengan 4.754 kegiatan dan menyerap tenaga kerja 53.136 orang. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: