Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump dan PM Israel Tak Satu Suara Soal Pemindahan Kedutaan AS ke Yerusalem, Kok Bisa?

Trump dan PM Israel Tak Satu Suara Soal Pemindahan Kedutaan AS ke Yerusalem, Kok Bisa? Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Donald Trump pada hari Rabu membantah bahwa rencana relokasi kedutaan A.S. di Israel ke Yerusalem akan berlangsung dalam jangka waktu satu tahun, setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dirinya memperkirakan langkah kontroversial tersebut akan terjadi pada kurun waktu satu tahun.

Trump pada awal Desember mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan menggerakkan proses pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, yang membahayakan usaha perdamaian Timur Tengah dan membuat dunia Arab dan sekutu-sekutunya.

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan bulan lalu bahwa tindakan kedutaan tersebut "mungkin tidak lebih awal dari tiga tahun ke depan, dan upaya tersebut cukup ambisius," sebuah kerangka waktu yang oleh pejabat administrasi dikaitkan dengan logistik untuk menemukan dan mengamankan sebuah situs serta mengatur perumahan untuk diplomat.

Yerusalem adalah rumah serta tempat-tempat suci bagi agama-agama Muslim, Yahudi dan Kristen. Orang-orang Palestina menginginkan Yerusalem Timur, yang dicaplok oleh Israel dalam perang Arab-Israel pada 1967, dan dicaplok dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional, sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Netanyahu, menurut wartawan Israel yang bepergian bersamanya dalam perjalanan ke India, mengatakan pada hari Rabu "Penilaian solid saya adalah bahwa hal itu akan berjalan lebih cepat dari perkiraan Anda, dalam waktu satu tahun dari sekarang," ungkapnya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (18/1/2018).

Ditanya tentang komentar Netanyahu, Trump mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara dan menyanggah pernyataan PM Israel tersebut. "Menjelang akhir tahun? Kita berbicara tentang skenario yang berbeda, maksud saya jelas itu akan bersifat sementara. Kami tidak benar-benar memprioritaskan upaya tersebut," tutur Trump.

Keputusan Trump mengenai upaya pemindahan kedutaan tersebut dalam rangka memenuhi janji kampanyenya yang berjanji bangunan tersebut akan menjadi "sebuah kedutaan yang indah namun tidak lebih dari $1,2 miliar," mengacu pada apa yang dia katakan terkait dengan biaya kedutaan AS yang baru di London.

Trump pekan lalu membatalkan sebuah perjalanan ke London untuk membuka misi diplomatik baru tersebut, dengan menyalahkan pendahulunya di Gedung Putih yaitu Barack Obama karena telah melakukan sebuah  perjanjian dengan Inggris dalam kesepakatan yang buruk.

Trump mengakui bahwa pembentukan kedutaan di Inggris disepakati di bawah mantan Presiden George W.Bush, namun Trump mengatakan bahwa hal itu dibangun di bawah Obama dan memakan anggaran yang luar biasa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: