Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Progres Pembangunan Fasilitas Kuala Tanjung Sumut Capai 86,68 Persen

Progres Pembangunan Fasilitas Kuala Tanjung Sumut Capai 86,68 Persen Kredit Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Warta Ekonomi, Batubara -
Dirut PT Prima Multi Terminal, Hosaidi Apriza Putra mengatakan, untuk progress pelabuhan Kuala Tanjung Sumut, fasilitas sisi laut hingga akhir tahun 2017 lalu sudah 96,03 persen, untuk progress fasilitas sisi darat 76,91 persen dan untuk progress total sudah mencapai 86,68 persen.
 
Untuk pembangunan fasilitas pelabuhan dan area industry diperkirakan dengan biaya pembangunan Rp37,8 triliun, di luar pengadaan lahan sebesar kurang lebih Rp1 triliun dengan luas area kurang lebih 3.000 hektar. Rencana pengembangan hingga tahun 2040 akan mampu menampung peti kemas hingga 7,2 juta teus, CPO 4,3 juta ton dan CK dan GC 4 juta ton.
 
"Untuk rencana pengembangan dapat menampung kapal curah cair maksimum 50.000 DWT, kapal peti kemas maksimum 60.000 DWT, pompa 250 ton/jam (8 unit) dan storage tank 110.000 ton. Pelabuhan ini juga lanjut dia, akan terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke," katanya Kamis (18/1/2018).
 
Sementara itu, Dirut PT Pelindo 1, Bambang Eka menambahkan kalau saat ini, sudah ada investor dari Taiwan yang berminat untuk menanamkan investasinya di bidang industry Karet. 
 
“Kita berharap dengan selesainya pelabuhan ini maka akan semakin banyak investor yang menanamkan investasinya,” katanya.
 
Direktur Prasarana Perkeretaapian, Zamrides mengatakan, pembangunan jalur KA Bandar Tinggi-Kuala Tanjung direncanakan sepanjang 21,5 KMSP. Pembiayaan akan dilakukan dengan pagu anggaran tahun 2017-2018 sebesar Rp577.696.610.000, dan lokasi pekerjaan di kabupaten Simalungun dan Batubara.
 
“Panjang lintasan 21,5 Km termasuk emplasemen 25,5 Km. selain itu ada tiga stasiun yakni Stasiun Tanjung Gading, stasiun Kuala Tanjung dan stasiun Pelabuhan Kuala Tanjung,” katanya.
 
Lebih lanjut dijelaskan Zamrides, jenis system persinyalan yang dibangun eletrik. Untuk ketersediaan lahan hingga saat ini sudah 99,1 persen dengan progress fisik rata-rata sudah 40,61 persen.
 
“Saat ini masih ada dua bidang tanah yang belum dibebaskan dan itu sudah ditindaklanjuti dengan konsinyasi. Kita perkirakan bulan November pembangunan sudah selesai, dan untuk pembangunan ini kita sudah merekrut tenaga kerja lokal sebanyak 406 orang yang bersifat padat karya,” kata Zamrides.
 
Zamrides juga mengatakan, pembangunan jalur KA Bandar Tinggi-Kuala Tanjung ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat, menekan waktu tempuh. Dimana saat ini angkutan barang dari KEK Sei Mangke harus melewati pelabuhan Belawan sejauh 140 Km dengan waktu tempuh kurang lebih 4 jam. Sementara kalau melalui pelabuhan Kuala Tanjung dengan jarak 40 Km dan waktu tempuh hanya 1 jam.

 

 

 

“Saat ini angkutan KA dari KEK Sei Mangke seminggu potensi angkutan 2.160 teus per tahun, sementara dapat dioptimalkan menjadi 6 KA per hari dengan potensi angkutan 21.900 teus per tahun,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: