Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanggulangi Difteri, Australia Berikan Bantuan di Kamp Rohingya

Tanggulangi Difteri, Australia Berikan Bantuan di Kamp Rohingya Kredit Foto: Reuters/Danish Siddiqui
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Australia memberikan dukungan lebih lanjut dalam rangka memerangi wabah difteri yang sangat menular dan mematikan terhadap pengungsi Rohingya di Bangladesh, yang melarikan diri dari aksi kekerasan dari militer di Myanmar.

Terdapat lebih dari 2.500 kasus dugaan difteri, termasuk diantaranya 1.900 anak-anak, di kamp penampungan pengungsi Rohingya. Sedikitnya 30 orang telah meninggal karena penyakit ini, yang mengakibatkan pembengkakan tenggorokan ekstrem sehingga menyulitkan bernafas dan menelan.

Australia menyediakan A$1,5 juta melalui Organisasi Internasional untuk Migrasi guna memasok obat-obatan penting, membantu proses karantina bagi pengungsi yang sakit, melatih staf medis setempat, dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi tingkat infeksi.

Hal ini merupakan tindak lanjut dari pengerahan Tim Medis Australia ke Bangladesh pada bulan Desember yang bertugas melihat situasi, sebagai tanggapan atas permintaan bantuan internasional yang mendesak dari Organisasi Kesehatan Dunia.

Jumlah bantuan Australia untuk pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar sebesar A$31,5 juta sejak September 2017. Diperkirakan sebanyak 655.000 orang, kebanyakan merupakan perempuan dan anak-anak telah melintasi perbatasan ke Bangladesh sejak Agustus 2017, dan menggantungkan kelangsungan hidup mereka pada bantuan kemanusiaan.

Bantuan Australia ini juga dalam rangka mendukung penyediaan makanan dan gizi penting, air bersih, sanitasi, tempat tinggal, perawatan kesehatan, konseling trauma dan pelayanan-pelayanan untuk perempuan dan anak perempuan yang rentan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: