Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Optimisme Indonesia Menjadi Pemain Besar Industri Kereta Api

Optimisme Indonesia Menjadi Pemain Besar Industri Kereta Api Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mengklaim Indonesia saat ini termasuk salah satu pemain industri manufaktur sarana kereta api terbesar di Asia Tenggara. Produk industri kereta api dalam negeri telah mampu memenuhi pesanan pasar domestik, bahkan luar negeri khususnya ke negara berkembang dan kawasan regional.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berambisi Indonesia mampu tampil sebagai pemain besar dan mampu bersaing dengan para kompetitornya di tingkat global.

"Kami terus memacu industri perkeretaapian nasional agar dapat menguasai pasar domestik dan semakin berperan dalam supply chain industri perkeretaapian untuk pasar global," ucapnya dalam keterangan resmi yang didapat, Kamis (18/1/2018).

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Beli Tiket KAI yang Perlu Anda Ketahui

Pada 2016, Kementerian Perindustrian telah mengukuhkan Asosiasi Industri Manufaktur dan Penunjang Perkeretaapian Indonesia, yaitu Indonesia Railway Component Manufacture Association (IRCMA). Selain itu, termasuk Perkumpulan Industri Kecil Kereta Api (PIKKA), yang anggotanya terdiri dari berbagai industri di bidang metal, karet, plastik, serta lembaga riset dan konsultan yang berjumlah sekitar 50 industri komponen perkeretaapian, dan di dalamnya termasuk PT INKA (Persero) sebagai integrator.

"Asosiasi ini diharapkan mampu mendukung penyediaan komponen untuk kereta api produksi dalam negeri dan menjadi bagian penting dalam rantai pasok seperti untuk proyek LRT Jabodebek dan proyek-proyek lain sehhingga bisa menjadi player industri komponen yang berdaya saing global," paparnya.

Menperin menyampaikan, industri penunjang dan komponen dalam negeri saat ini sudah mampu memproduksi sekitar 70% dari total kebutuhan komponen kereta api nasional, termasuk rangka kereta api. "Kami berharap dalam dua sampai tiga tahun ke depan, industrinya mampu menyediakan sampai 80% dari jumlah kebutuhan di Tanah Air," ujarnya.

Lebih lanjut, dengan kebutuhan pengembangan kereta api yang cukup besar, industri penunjang perkeretaapian menjadi prioritas dan strategis untuk segera dikembangkan sehingga keterlibatan industri lokal dapat dipacu maksimal. Perusahaan-perusahaan BUMN yang selama ini telah memasok komponen kereta api antara lain PT Pindad untuk rem, PT LEN untuk persinyalan, PT Barata untuk bogie, dan PT Krakatau Steel untuk bahan baku baja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: