Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gapoktan Binaan BI Sumut Luncurkan Beras Modern 2,5 Kg

Gapoktan Binaan BI Sumut Luncurkan Beras Modern 2,5 Kg Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Karya yang merupakan klaster binaan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Sumatera Utara sejak 2012 meluncurkan beras organik dalam kemasan modern 2,5 kg di Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Sergei.

Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumut Arief Budi Santoso mengatakan petani yang tergabung dalam Gapoktan Sri Karya sudah lama menghasilkan beras organik, tetapi baru kali ini yang dikemas dalam kemasan modern dan masuk pasar modern kerja sama dengan ritel besar Yuki.

BI ikut mendukung produksi tanaman pangan yang berdampak ke daerah, utamanya beras. BI dalam kerja sama membuat klaster yang menekankan kepada penguatan kelembagaan dan produksi pertanian, tanaman padi dari 5,4 ton per hektare menjadi 7,5 ton per hektare. Juga pendekatan kesejahteraan petani, bagaimana ke depan petani bisa menghasilkan tanaman organik yang nilai jualnya tinggi.

"Di Desa Pematang Setrak ini tanaman padi organik terus mengalami peningkatan dari 8 hektare kini menjadi 19 hektare sehingga sertifikat organik diperoleh petani tahun 2016," katanya Jumat (19/1/2018).

Dikatakannnya, saat ini ada beberapa klaster yang dibina BI seperti cabai merah di Deliserdang dan Local Economic Development di Langkat. Yang dijadikan klaster, utamanya komoditas pangan unggulan daerah, pemberdayaan wanita, dan komoditas ekspor.

Sementara itu, Bupati Sergai Soekirman mengatakan bantuan BI ini sangat membantu mewujudkan Sergai menjadi kabupaten unggul, inovatif dan berklelanjutan, ini sesuai dengan visi, misi Sergai.

"Beras organik yang dikemas modern dengan brand 'Sri Wangi' ini telah diberi sertifikat organik. Untuk mendapatkan sertifikat itu tidak mudah, jadi merupakan kebanggaan bagi Sergai mendapatkannya," ujarnya.

Soekirman berharap walaupun klaster sudah lepas dari binaan BI, tetapi hendaknya BI juga dapat memantaunya. "Hubungan BI dan Sergai tetap berkelanjutan, dan saya berharap daerah bisa meniru Desa Pematang Setrak," ujarnya.

Beras kemasan itu dijual Rp15.000 per kg, dalam satu kemasan 2,5 kg seharga Rp37.500. Gapoktan bekerja sama dengan Yuki Supermarket dan dijual di sana dengan harga sama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: